Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lompat Tinggi: Sejarah dan Jenis-jenisnya

Kompas.com - 26/03/2021, 12:00 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Mochamad Sadheli

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua tiangnya disebut lompat tinggi.

Lompat tinggi merupakan nomor perlombaan dalam cabang olahraga atletik. Di Tanah Air, lompat tinggi merupakan olahraga yang berada dibawah naungan organisasi PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Olahraga lompat tinggi adalah untuk memperoleh lompatan yang setinggi-tingginya saat melewati mistar dengan ketinggian tertentu.

Pada ajang olahraga muticabang seperti Olimpiade, lompat tinggi menjadi salah satu kategori yang dipertandingkan di cabang atletik.

Sejarah Lompat Tinggi pada Atletik

Dikutip dari situs World Athletics, olahraga lompat tinggi mulai meraih popularitasnya pada abad ke-19, sejak diadakannya kompetisi lompat tinggi di Skotlandia.

Baca juga: 3 Jenis Gaya dalam Lompat Jauh Beserta Penjelasannya

Sementara untuk nomor perlombaan lompat tinggi sudah menjadi bagian dari olahraga atletik sejak dimasukkan dalam gelaran Olimpiade 1896.

Menurut situs Greatest Sporting Nation, pada abad ke-19, para atlet lompat tinggi saat itu sering menggunakan scissors technique atau teknik gunting dalam melakukan lompatan.

Teknik ini dilakukan dengan mengangkat serta melempar salah satu kaki untuk melewati tiang mistar, kemudian diikuti kaki satunya.

Namun, jauh gaya gunting atau scissor ini digunakan, atlet menggunakan teknik dasar dengan gaya jongkok (tuck), yakni melompat dengan dua kaki diangkat secara bersamaan.

Baca juga: Lompat Tinggi: Macam-macam Gaya dan Peraturannya Menurut IAAF

Hanya saja, risiko cedera dengan gaya tuck sangat tinggi. Sehingga, Michael Sweeney memperkenalkan gaya gunting atau scissor technique

Melihat sejarah tersebut, besar kemungkinan gaya tuck atau jongkok adalah gaya lompat tinggi yang pertama kali dipertandingkan. 

Mulai abad ke-20, lompat tinggi teknik gunting dimodernisasi oleh M.F. Sweeney. Ia berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter gaya eastern cut-off, dengan teknik mengangkat serta melempar punggung agar bisa melewati tiang mistar.

Kemudian teknik lompat tinggi hadir dengan gaya baru dan lebih efisien bernama western roll yang diperkenalkan oleh George Leslie Hornie.

Baca juga: Macam-macam Teknik Menghindar dalam Pencak Silat

Teknik ini dilakukan dengan salah satu kaki dijadikan pijakan untuk melompat, kemudian kaki satunya diarahkan untuk membantu tubuh melewati tiang mistar.

Pada Olimpiade Berlin tahun 1936, western roll technique menjadi dominan dilakukan untuk cabang lompat tinggi yang dimenangkan oleh Cornellus Johnson, pada tingkat ketinggian 2,03 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com