KOMPAS.com - Zlatan Ibrahimovic tampil cemerlang kala comeback plus membawa timnas Swedia menang 1-0 atas Georgia, Jumat (26/3/2021) dini hari WIB.
Duel Swedia vs Georgia merupakan rangkaian laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa yang berlangsung di Friends Arena, Solna.
Laga tersebut menandai comeback Ibrahimovic setelah memutuskan pensiun dari timnas Swedia pada 2016.
Tampil perdana setelah empat tahun lebih absen, Ibra masih saja bisa mempersembahkan magis untuk negaranya.
Baca juga: Hasil Lengkap Kualifikasi Piala Dunia 2022, Jerman Digdaya, Zlatan Assist
Adapun aksi jenius Ibracadabra kali ini berbuah assist untuk gol kemenangan Swedia atas Georgia.
Gol bermula ketika bek kanan Swedia, Mikael Lustig, mengirimkan umpan lambung ke kotak penalti Georgia.
Si kulit bundar mengarah ke Ibrahimovic yang ditahan dengan dada sang striker.
Sentuhan kedua Zlatan adalah mengirimkan umpan pull back brilian dengan kaki kanan yang diterima Viktor Claesson.
Claesson menyambut bola di depan kotak enam yard Georgia, mengontrol si kulit bundar dengan baik, dan menjebol gawang lawan pada menit ke-35.
Gol tersebut menjadi satu-satunya yang terjadi dalam laga Swedia vs Georgia.
Zlatan with a brilliant assist in his first game for Sweden in over four years ???? pic.twitter.com/EU7gznlMjo
— ESPN FC (@ESPNFC) March 25, 2021
Alhasil, Swedia pun menang dan menjadi pemuncak klasemen Grup B dengan koleksi tiga poin sementara ini.
Terkait comeback Ibrahimovic, penyerang AC Milan tersebut juga membuat rekor sebagai pemain tertua yang memperkuat timnnas Swedia.
Ibra yang kini berusia 38 tahun dan 173 hari melewati catatan kiper legendaris Thomas Ravelli (38 tahun dan 59 hari).
Baca juga: GM Susanto Megaranto Bicara Anak Ajaib Indonesia Pelibas GothamChess
Sementara itu, walau Ibrahimovic sudah absen lama, dirinya masih awet sebagai top skor sepanjang masa timnas Swedia dengan 62 gol dari 117 penampilan.
Kendati berhasil membawa Swedia menang, Ibra mengaku bahwa laga tersebut tak mudah.
"Saya telah lama absen. Bukan laga mudah," ujar Ibra kepada Aftonbladet.
"Saya pikir kami terlalu menghormati mereka. Pada akhirnya kami menang dan itu adalah hal terpenting.
"Kami banyak melakukan kesalahan mendasar. Jika bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut, kami bisa menjadi lebih berbahaya di lini depan."
"Semua akan membaik."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.