KOMPAS.com - Akurasi langkah Dadang Subur atau Dewa Kipas saat berduel dengan WGM Irene Kharisma Sukandar menjadi sorotan di dunia maya.
Sebab, akurasi langkah Dadang Subur saat melawan Woman Grand Master (WGM) Irene Sukandar berbeda jauh dari yang dicatatkan akun Dewa Kipas di situs catur virtual Chess.com.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Dewa Kipas menunjukkan grafik akurasi langkah yang sangat akurat dan konsisten saat beraksi di Chess.com, terutama dalam rentang 22 Februari hingga 2 Maret 2021.
Pada rentang waktu tersebut, akurasi langkah akun Dewa Kipas di Chess.com mencapai 90 hingga 99 persen.
Baca juga: Ada Simpati di Balik Kecurigaan WGM Irene Sukandar kepada Dewa Kipas
Akurasi langkah yang dicatatkan akun Dewa Kipas di Chess.com kemudian menimbulkan banyak praduga.
Tak lama setelah itu, akun atas nama Dewa Kipas diblokir karena tim analisis algoritma Chess.com yang melibatkan sejumlah pecatur bertitel Grand Master menemukan pelanggaran fair play.
Sejumlah pakar secara spesifik mencurigai Dewa Kipas memakai bantuan bot atau kecerdasan buatan sebagai pembisik langkahnya di Chess.com.
Levy Rozman selaku pemilik akun GothamChess yang sempat menjadi korban "magis" Dewa Kipas turut mengungkapkan kecurigaannya.
Baca juga: Alasan Chess.com Yakin Dewa Kipas Melakukan Kecurangan
“Ada sebuah momen di mana akun tersebut menang 27 gim secara beruntun dan akurasinya mencapai 98, 99, 97, 98. Tak ada pemain catur yang bisa melakukan itu, sekalipun dia adalah juara dunia,” kata Levy Rozman dalam podcast Deddy Corbuzier, Jumat (19/3/2021).
“Hikaru Nakamura seorang Grand Master yang luar biasa, tidak bisa melakukan itu,” ujar Levy.
Lebih lanjut, Levy menjelaskan cara kerja bot dalam permainan catur virtual.
Dalam kasus ini, pecatur bergelar International Master (IM) itu mengungkapkan penyebab seseorang membutuhkan waktu yang relatif sama ketika hendak melangkah.
Baca juga: Langkah Jitu Bidak Catur Dewa Kipas, Akurat tapi Lambat, Kenapa?
Hal ini dilakukan oleh akun Dewa Kipas yang disebut membutuhkan waktu serupa, bahkan untuk mengambil langkah sederhana yang bisa rampung dalam sekejap.
“Komputer akan menganjurkan apa yang harus Anda lakukan dan itulah mengapa butuh waktu sekitar 10 detik bagi seseorang untuk melanjutkan langkah, bahkan untuk sebuah langkah yang sederhana,” tutur Levy.
“Blitz rating, kecepatan kontrol waktunya akan terlihat rendah karena prosesnya memakan waktu,” tutur Levy menjelaskan.
Kecurigaan terhadap akun Dewa Kipas menjadi salah satu pemantik berlangsungnya duel WGM Irene Sukandar kontra Dadang Subur.
Baca juga: GM Irene Vs Dewa Kipas, dari Kisruh Dunia Maya ke Duel Papan Laga
Adapun duel yang difasilitasi oleh Deddy Corbuzier itu telah berlangsung pada Senin (22/3/2021) sore WIB.
Pada duel tersebut, anehnya, Dadang Subur yang dikenal sebagai pemilik akun Dewa Kipas mencatatkan akurasi langkah yang terbilang rendah.
Berdasarkan penghitungan pada salah satu platform analisis catur, akurasi langkah Dadang Subur dalam tiga babak melawan Irene secara berurutan berada di angka 36,3, 28,5, dan 27,7 persen.
Angka tersebut jauh berbeda dari catatan yang diukir akun Dewa Kipas di Chess.com pada rentang 22 Februari hingga 2 Maret 2021.
Baca juga: WGM Irene Sukandar: Saya Mohon Jangan Ada yang Menghujat Dadang Subur
Dadang Subur kemudian menelan kekalahan 0-3 dari WGM Irene Sukandar.
Terlepas dari hasil yang ada, Dadang Subur tetap mendapat apresiasi berupa uang tunai sebesar Rp 100 juta setelah merampungkan duel kontra Irene.
Deddy Corbuzier menilai Dadang Subur sebagai sosok yang telah memantik euforia catur di Indonesia.
Dengan adanya fenomena akun Dewa Kipas milik Dadang Subur, percaturan di Indonesia semakin "seksi" dan menarik minat banyak orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.