KOMPAS.com - Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga populer yang kini dimainkan oleh banyak kalangan di berbagai negara.
Bola voli pertama kali ditemukan pada abad ke-19. Awalnya, permainan bola voli bernama Mintonetta yang kemudian dikembangkan oleh William George Morgan di Amerika Serikat.
Bola voli kemudian menyebar ke penjuru dunia diawali dengan belahan Benua Eropa. Namun, hingga dekade 1930-an bola voli masih sebatas olahraga rekreasi yang belum dipertandingkan secara luas.
Hingga pada akhirnya sejumlah negara membentuk federasi olahraga untuk menanungi cabang bola voli untuk mengembangkannya lebih serius.
Keberadaan federasi nasional olahraga bola voli di berbagai negara Eropa tersebut, mendorong wacana pembentukan badan induk bola voli di tingkat dunia.
Inisiatif tersebut akhirnya terwujud secara nyata dengan digelarnya pertemuan para wakil federasi bola voli dari 14 negara di Paris, Perancis untuk membentuk Federasi Bola Voli Internasional atau disingkat FIVB.
FIVB terbentuk pada tahun 1947, tepatnya pada bulan April, melalui sebuah kongres selama dua hari sebagai awal lahirnya organisasi tersebut.
Baca juga: Nama-nama Posisi Pemain dalam Bola Voli dan Tugasnya
Paul Libaud, pencetus sekaligus petinggi federasi bola voli Perancis, lantas terpilih menjadi presiden pertama FIVB.
Masa kepemimpinan Paul Libaud sebagai Presiden FIVB berlangsung selama 37 tahun sebelum digantikan oleh Ruben Acosta, asal Meksiko, pada 1984.
Induk organisasi FIVB dibentuk di negara Perancis pada tahun 1947. Namun, FIVB mulai bermarkas di Lausanne, Swiss pada tahun yang sama.
Sebagai badan induk olahraga bola voli dunia, FIVB berperan penting dalam mengembangkan cabang ini dari segi teknis maupun kepopulerannya di tataran global.
FIVB menjadi penyelenggara kompetisi bola voli seperti ajang Kejuaraan Dunia, Piala Dunia, dan juga dalam ajang Olimpiade sejak 1964.
Mengutip dari laman resminya, FIVB sekarang memiliki anggota sebanyak 222 federasi dari berbagai negara di dunia berdasarkan penghitungan terakhir pada 2020.
Federasi anggota FIVB tersebut terbagi dalam lima konfederasi benua yakni Asia, Eropa, Amerika Selatan, Afrika, serta NORCECA (meliputi kawasan Amerika Utara, Tengah, dan Kepulauan Karibia).
Baca juga: Bola Voli: Sejarah dan Teknik Dasar
Berkembangnya permainan bola voli di era modern, membuat FIVB juga bertugas mengatur penerapan peraturan agar terlaksana secara tepat.
Termasuk mengenalkan Challenge System, yang membolehkan pemain, pelatih, hingga wasit untuk meminta tinjauan ulang atas keputusan meragukan dalam sebuah pertandingan.
Sistem tersebut diperkenalkan untuk kali pertama dalam gelaran cabang olah raga bola voli dalam Olimpiade Rio 2016 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.