TOKYO, KOMPAS.com - Para dokter di Tokyo mengingatkan tentang atlet yang bakal hadir pada Olimpiade Tokyo 2021.
"Fasilitas kesehatan terancam kolaps apabila ada klaster baru pada Olimpiade Tokyo nanti," kata para dokter.
Pada Olimpiade Tokyo nanti ada sekitar 11.000 atlet dari 200 negara berpartisipasi.
Menteri Urusan Olimpiade Jepang Seiko Hashimoto mengakui bahwa menjelang Olimpiade Tokyo, Jepang masih hadapi tingginya kasus corona.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Ada Persiapan Tenaga Kesehatan untuk Hadapi Pandemi
Data menunjukkan, Jepang masih memiliki tingkat pandemi corona yang tinggi menjelang sekitar 200 hari perhelatan Olimpiade.
Bahkan, hingga ini, kota-kota besar di Tokyo masih berstatus darurat karena terpaan pandemi corona.
"Kami akan meninjau ulang kembali penetapan status itu pada Minggu (7/1/2021)," ujar Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga beberapa waktu lalu.
Total, hingga kini, ada sekitar 5.000 kematian lantaran pandemi Covid-19.
Seiko Hashimoto mengatakan saat ini pemerintah Jepang menyiapkan rencana 10.000 staf bidang kesehatan.
Upaya ini menjadi bagian dalam melaksanakan Olimpiade Tokyo secara tepat waktu.
"Bagian dari rencana menjaga kesehatan atlet itu adalah dengan mempersiapkan tenaga medis," kata Seiko Hashimoto di hadapan parlemen, Selasa (26/1/2021).
Seiko Hashimoto, perempuan menteri itu mengatakan pihaknya akan merekrut sekitar 10.000 staf bidang kesehatan dalam rangka menyukseskan Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung mulai 23 Juli 2021 itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.