Luka Jovic Batal ke AC Milan, Takut Kalah Saing dengan Zlatan Ibrahimovic

KOMPAS.com - Luka Jovic akhirnya kembali ke Eintracht Frankfurt. Dia batal ke AC Milan gara-gara ada Zlatan Ibrahimovic.

Penderitaan Luka Jovic akhirnya bisa menghirup udara bebas. Setelah satu setengah musim yang menyulitkan di Real Madrid, dia kembali ke klub lamanya, Frankfurt.

Penyerang berpaspor Serbia itu kembali ke Frankfurt pada bursa transfer musim dingin 2021 dengan status pinjaman.

Jovic akan berada di Jerman hingga akhir musim 2020-2021. Tidak disebutkan apakah Frankfurt memiliki klausul pembelian untuk sang pemain.

Baca juga: Dibuang Zidane, Jovic Langsung Cetak 2 Gol, Frankfurt Sindir Madrid

Sejauh ini, bomber berusia 23 tahun itu telah mencetak dua gol untuk Frankfurt dari dua penampilannya di Bundesliga.

Jumlah gol yang sama ketika Jovic memperkuat Real Madrid pada rentang Juni 2019 hingga Januari 2021.

Namun, sebelum pulang ke Frankfurt, Jovic sebenarnya santer digosipkan bakal merapat ke AC Milan.

Menurut beberapa media Italia, Jovic pun kabarnya tertarik untuk menjajal kompetisi Liga Italia bersama Rossoneri.

Baca juga: Berita Transfer, Pintu Eintracht Frankfurt Terbuka untuk Luka Jovic

Akan tetapi, seperti yang diketahui, Jovic akhirnya lebih memilih untuk kembali ke Frankfurt.

Setelah ditelusuri, Jovic ternyata memiliki alasan tersendiri mengapa dia memblokir langkahnya ke AC Milan.

Melansir Bild, Sabtu (23/1/2021), Jovic khawatir dia tidak mendapat menit bermain yang cukup di AC Milan.

Sebab, ada Zlatan Ibrahimovic di sana yang masih on fire. Jovic cemas hanya akan menjadi cadangan Ibra.

Baca juga: Striker Real Madrid Luka Jovic Terancam Hukuman 6 Bulan Penjara atas Kasus Ini

Alasan Jovic cukup masuk akal. Ibrahimovic memang masih menjadi andalan utama Stefano Pioli di lini depan AC Milan.

Meski sudah berusia 39 tahun, penyerang asal Swedia itu masih bertaji. Dua belas gol dari delapan penampilan di Liga Italia menjadi buktinya.

Jika ditotal, Ibrahimovic sudah mencetak 13 gol dari 13 penampilan di semua kompetisi, sekaligus menjadikannya sebagai top skor tim.