KOMPAS.com - Petinju Amerika Serikat pemegang sabuk interim kelas ringan WBC, Ryan Garcia, berniat melanjutkan kariernya sebagai petarung MMA setelah pensiun.
Tidak tanggung-tanggung, Ryan Garcia ingin menjajal franchise MMA terbesar di dunia, Ultimate Fighting Championship (UFC), dan menghadapi Conor McGregor.
Keinginan tersebut diutarakan Ryan Garcia karena ingin membuktikan dirinya bisa menjadi yang terbaik tidak hanya di ring tinju melainkan juga arena MMA.
"Saya ingin menjadi petarung MMA untuk membuktikan kuasa Tuhan," kata Ryan Garcia dikutip dari situs Boxing Scene, Sabtu (16/1/2021).
"Saya siap menghadapi siapapun atlet MMA yang menurut mereka tidak mungkin saya kalahkan."
"Jika petarung itu adalah Conor McGregor, saya akan menghadapinya."
"Ambisi saya ini tidak ada hubungannya dengan uang. Saya tidak peduli dengan uang," ucap Ryan Garcia.
"Saya membuat pernyataan ini dengan jujur dan sesuai dengan apa yang saya rasakan."
"Saya ingin membuktikan diri," tutur Ryan Garcia menambahkan.
Baca juga: Sesumbar Conor McGregor Jelang UFC 257: Saya Akan Jatuhkan Poirier dalam 60 Detik!
Lebih lanjut, Ryan Garcia yang kini baru berusia 22 tahun menjelaskan rencana pensiunnya sebagai petinju.
Ryan Garcia memastikan rencananya sampai saat ini masih tidak berubah, yakni menutup karier tinjunya ketika berusia 26 tahun.
Meski demikian, Ryan Garcia tidak menutup kemungkinan kembali setelah pensiun atau melanjutkan karier tinjunya.
Keputusan Ryan Garcia akan ditentukan oleh petinju terkuat yang bisa dia hadapi ketika berusia 26 tahun.
Jika empat tahun lagi tidak ada petinju terkuat yang bisa dihadapi, Ryan Garcia memastikan dirinya akan pensiu dan melanjutkan kariernya sebagai petarung MMA.
Baca juga: Kata Luke Campbell Setelah Kalah dari Ryan Garcia dalam Perebutan Gelar Interim WBC
"Sampai saat ini, saya masih ingin pensiun saat berusia 26 tahun," kata Ryan Garcia.
"Saya baru akan kembali jika ada orang yang mengatakan Ryan Garcia tidak bisa mengalahkan salah satu petinju."
"Jika tidak ada lawan yang sepadan, saya akan tetap pensiun."
"Setelah itu, apa yang akan saya lakukan?, apa rencana saya setelah meninggalkan ring tinju?," ucap Ryan Garcia menambahkan.
"Jika mereka mengatakan, 'Oke, Anda telah mengalahkan semua orang di atas ring, bukan?'"
"Namun, yang lain berkata, 'Itu (tinju) bukan perkelahian yang nyata. Pertarungan sejati adalah lewat kaki telanjang, tercekik, kuncian, semua itu'," kata Ryan Garcia.
"Tebak apa yang akan saya lakukan?" tanya Ryan Garcia.
"Saya akan membuktikan kepada mereka bahwa saya adalah petarung terbaik di dunia."
"Saya saat ini berbicara tentang gulat dan MMA," ucap Ryan Garcia menambahkan.
Awal tahun ini, Ryan Garcia berhasil mengalahkan petinju asal Inggris, Luke Campbell, pada 3 Januari 2021.
Ryan Garcia menang secara knock out (KO) setelah Luke Campbell tidak bisa melanjutkan pertarungan pada ronde ketujuh.
Kemenangan atas Luke Campbell membuat Ryan Garcia sukses memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 21-0 sekaligus merebut sabuk interim kelas ringan WBC.
Terdekat, Ryan Garcia kemungkinan akan menghadapi petinju asal Amerika Serikat pemegang sabuk juara kelas ringan WBC, Devin Haney.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.