Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewis Hamilton Bisa Juara Dunia Formula 1 di "Gelanggang Es-tanbul"

Kompas.com - 14/11/2020, 04:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sirkuit GP Turki disebut sebagai "gelanggang es" oleh pebalap Mercedes, Lewis Hamilton. Hal ini karena kurangnya grip di lintasan setelah aspal sirkuit dilapisi ulang.

GP Turki merupakan agenda tambahan di musim Kejuaraan Dunia Formula 1 yang diperpendek karena pandemi virus corona ini.

Ini merupakan kali pertama Istanbul menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 sejak 2011.

Baca juga: Usai Antar Mercedes Juara Dunia, Lewis Hamilton Beri Sinyal Hengkang

Namun, situasi berubah menjadi horor bagi para pebalap dengan suhu udara yang turun drastis di Istanbul dan aspal baru di lintasan Sirkuit Istanbul Park.

Max Verstappen (Red Bull) mengatakan bahwa mengemudi di lintasan tersebut seperti "menyetir di es" sehingga menimbulkan julukan "Es-tanbul" di media.

Sementara, video lain menunjukkan mobil Ferrari Sebastian Vettel melaju dengan grip minimal.

Beberapa pebalap lain harus melihat catatan waktu terbaik mereka dihapus karena melewati batasan lintasan.

Lewis Hamilton pun tak terkecuali dari dampak lintasan tersebut.

Ia bahkan mengakhiri sesi FP1 di posisi ke-15 tercepat sebelum memperbaiki catatan tersebut menjadi peringkat keempat pada FP2.

"Jujur, hari ini seperti bencana," tutur Lewis Hamilton yang bisa mencatatkan gelar juara dunia ketujuhnya pada Ahad ini.

Baca juga: Klasemen F1 Usai GP Emilia Romagna - Hamilton di Puncak, Mercedes Juara Konstruktor

"Trek ini adalah sirkuit fantastis dan saya tidak mengerti sepenuhnya kenapa mereka menghabiskan jutaan dolar untuk mengganti aspal," lanjut pebalap asal Inggris tersebut.

"Saya tahu sirkuit ini sudah lama tidak menjadi tuan rumah balapan jadi mereka mungkin bisa membersihkan lintasan saja tanpa menghabiskan uang untuk melapisi lintasan."

"Kini, lintasannya menjadi lebih buruk dari Portimao (GP Portugal) di mana kami membalap di lintasan dengan permukaan baru," ujar pria yang pernah merasakan kemenangan di sirkuit sama pada 2010 silam.

"Jadi, bagi kami setidaknya, ban-ban ini tak bekerja."

"Seperti di gelanggang es di luar sana, Anda tak menemukan kebahagiaan dari membalap di Istanbul."

"Cukup mengerikan sejujurnya, seperti ada genangan-genangan air di luar sana."

Hamilton bisa menyamai catatan tujuh gelar juara Michael Schumacher pada Minggu ini setelah ia melewati catatan 91 kemenangan pebalap asal Jerman tersebut pada GP Portugal, akhir Oktober 2020.

Hamilton kini mengoleksi 282 poin dengan tiga balapan tersisa setelah GP Turki akhir pekan ini.

Hanya rekan setimnya, Valtteri Bottas (197 poin), yang masih punya kans mengejar Hamilton di klasemen Kejuaraan Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com