KOMPAS.com - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pacuan Kuda Pordasi ke-54 Piala Presiden Republik Indonesia yang seharusnya dimulai 5 Oktober 2020 mendatang terpaksa dibatalkan.
Pasalnya, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menarik kembali Surat Izin Kegiatan nomor B/SI/70/VIII/YSN.2.1./2020/INTELKAM tertanggal 19 Agustus 2020 yang semula menjadi landasan penyelenggaraan Kejurnas Pacuan di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta.
Pandemi Covid-19 menjadi alasan penarikan kembali surat izin tersebut.
Melalui surat dari Polda DIY ke Pengda Pordasi DIY dijelaskan bahwa protokol pencegahan penyebaran Covid-19 telah ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Ulang Tahun Ke-54, Pordasi Beri Penghargaan kepada Sejumlah Tokoh Berkuda
Salah satu upaya pencegahan seperti pembatasan kegiatan di luar rumah.
Adapun surat yang dikeluarkan pada 30 September tersebut mengarahkan agar Kejurnas Pacuan Piala Presiden RI dibatalkan hingga situasi dinyatakan aman dari pandemi Covid-19.
“Ditintelkam Polda DIY untuk sementara waktu tidak menerbitkan/mengeluarkan rekomendasi maupun Surat Izin keramaian serta Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP)," demikian tertulis dalam surat dari Polda DIY.
"Terhadap surat izin yang sudah dikeluarkan tersebut ditarik kembali dan dinyatakan tidak berlaku."
Ketua Umum PP Pordasi Triwatty Marciano langsung menggelar pertemuan secara langsung dengan seluruh kontingen serta panitia di Yogyakarta.
Pertemuan tersebut juga dilakukan secara virtual.
Berita penarikan izin tersebut baru diketahui Triwatty pada 1 Oktober dan langsung menghubungi pihak-pihak terkait untuk mengonfirmasinya.
Selanjutnya, ia langsung meminta agar ketua penyelenggara segera menyampaikan berita tersebut dengan transparan.
Pada pertemuan hari 2 Oktober 2020, dengan berat hati, Triwatty menyampaikan bahwa Kejurnas Pacuan dibatalkan.
Ia sadari betapa kecewanya panitia dan peserta atas persiapan yang sudah dilakukan selama beberapa bulan, tetapi harus berujung dengan penarikan surat izin kegiatan.
Pembatalan memang silakukan beberapa hari sebelum pertandingan penyisihan Seri 1 yang digelar 5 Oktober.
Hingga saat ini, sekitar 150 kuda dari 58 klub/stable yang tersebar di 15 Pengprov/Pengda Pordasi sudah siap di DIY.
Tak hanya sudah siap, seluruh kuda sudah diukur tingginya pada 30 September.
Meski begitu, karena kebijakan pemerintah demi kebaikan masyarakat, Triwatty mengajak seluruh pihak yang terlibat di Kejurnas untuk patuh.
Pada pertemuan tersebut, Triwatty juga sampaikan bahwa ia telah berkomunikasi dengan beberapa cabang olahraga lain.
Baca juga:
Salah satunya adalah sepak bola, yang mana semestinya Liga 1 2020 digelar pada Oktober 2020, namun belum mendapatkan izin kepolisian.
Pada akhirnya, PP Pordasi mengimbau agar pembinaan para atlet (rider/joki) dan kudanya dilakukan di klub masing-masing.
Tentunya pembinaan dilakukan dengan memperhatikan peraturan protokol kesehatan Covid-19 dari Kemenpora, KONI dan Pemda setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.