Sementara itu, satu hari menjelang laga final, para suporter sudah tampak kembali di jalanan kota Paris.
"Ini yang akan kami jaga dan tertibkan agar tidak ada penyebaran corona lagi," kata Darmanin.
Darmanin kemudian membeberkan strategi aparatnya untuk menjaga agar Paris tetap tertib dan pencegahan corona tetap berhasil baik.
Sejak Sabtu (22/8/2020) misalnya, sudah ditugaskan 3.000 polisi di Paris.
"Kami akan membagikan sedikitnya 2.000 masker bagi para suporter," kata Darmanin.
Kontrol pergerakan para suporter juga dilakukan pada 11 rute kereta bawah tanah dari dan menuju ke Paris.
Perancis mencatatkan 234.000 kasus positif corona dengan total kematian hingga hari ini adalah 30.503 kasus.
Meskipun demikian, sejak pertengahan Juli 2020, Perancis sedikit demi sedikit sudah melonggarkan pembatasan-pembatasan berkenaan dengan pandemi corona.
Pada bagian lain, antisipasi pelayanan kesehatan di masa pandemi corona juga menjadi perhatian pengelola Rumah Sakit Medistra Jakarta.
Dalam siaran tertulis yang diterima pada Rabu (19/8/2020), pihak Medistra mengatakan penanganan kesehatan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan hiruk pikuknya kemacetan Jakarta membutuhkan pelayanan kesehatan yang inovatif.
Direktur Medistra Dini Handayani mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT Whitesky Aviation merilis program evakuasi (medevac) menggunakan pesawat helikopter.
"Layanan evakuasi medis ini juga meliputi PCR Swab dari RS Medistra dengan tambahan layanan heli transport serta layanan in-house clinic," imbuh Dini Handayani.
Dini mengatakan dalam pelayanan medis ada istilah golden time.
Istilah ini menunjuk pada suatu tindakan medis yang dibutuhkan dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
Ia menunjuk pada layanan pada seseeorang yang mengalami serangan penyakit jantung, kecelakaan di jalan raya, serangan stroke, dan sebagainya.
Pelayanan yang mengutamakan golden time itu, imbuh Dini makin dibutuhkan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang semakin padat.
"Harapan kami, kecepatan layanan heli medevac ini bisa dimanfaatkan secara optimal," pungkas Dini Handayani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.