KOMPAS.com - Equestrian Champions League (ECL) 2020, liga berkuda equestrian pertama di Indonesia, seri ketiga dan keempat usai digelar pada Rabu (29/7/2020).
Sepanjang penyelenggaraan yang digelar pada Juli 2020, pertandingan ECl 2020 berjalan sengit.
Atlet-atlet berkuda tersebut berusaha menjadi yang terbaik dalam memperebutkan hadiah berlian Aleta Molly Jewelry.
Founder ECL, Triwatty Marciano, mengakui, persaingan pada seri ketiga dan keempat berjalan sengit.
Menurut dia, kualitas atlet merata sehingga tidak ada yang mendominasi. Hal itulah yang sudah dirasakannya sejak seri pertama digelar.
Baca juga: Ulang Tahun Ke-54, Pordasi Beri Penghargaan kepada Sejumlah Tokoh Berkuda
"Sebelum masa pandemi ini, klub aktif bertanding masing-masing menjadi kelihatan di series empat tidak ada yang didominasi 2 atau 3 klub," kata Triwatty, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Sementara itu, Co-Founders ECL, Adinda Yuanita, pun memiliki pandangan yang sama dengan Triwatty.
Dia menilai, klub-klub terus meningkatkan performa dan skill rider-nya dari seri ke seri yang sudah dijalani.
"Terlihat memang tidak ada yang mendominasi di series empat ini. Semua klub performanya dan skill rider-nya dari seri ke seri ada peningkatan," ujar perempuan yang menjabat sebagai Sekjen PP Pordasi ini.
Baca juga: Pordasi Tetapkan 6 Juni sebagai Hari Olahraga Berkuda Nasional
Adapun penyelenggara ECL terus berusaha meningkatkan kualitas kompetisi.
Course Designer Show Jumping, Rafiq Radinal, mengatakan peningkatan rintangan memang terus dilakukan di setiap seri. Levelnya bakal terus meningkat sampai ke babak final nanti.
"Semakin dekat dengan final, rintangan semakin berat. Design saya gradually semakin tinggi tingkat kesulitannya," kata course designer sejak ECL Series pertama itu.
Dengan terus menaikan level kesulitan di setiap seri ECL, Rafiq mengatakan hal itu bisa membuat kemampuan atlet ketangkasan berkuda akan terus meningkat pula. Secara teknis, rider dan kudanya terus bisa mengembangkan kemampuan.
Sebelumnya, penyelenggara ECL sempat kesulitan akibat pandemik Covid-19 yang melanda Indonesia.
Alhasil, mereka pun memanfaatkan kelonggaran yang sudah diberlakukan pemerintah dengan menggelar dua series sekaligus pada Juli 2020 ini yang diselenggarakan berdampingan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.