Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Penggunaan Sarung Tangan Kiper di Sepak Bola

Kompas.com - 16/07/2020, 22:20 WIB
Tri Indriawati

Penulis

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Sarung tangan kiper telah digunakan dalam pertandingan sepak bola sejak 1940 silam.

Bagi seorang penjaga gawang, sarung tangan adalah senjata utama, selain sepatu sepak bola, saat bertanding.

Sarung tangan merupakan benda yang wajib dikenakan oleh penjaga gawang.

Dengan mengenakan sarung tangan, kiper akan terbantu ketika menangkap bola maupun menghalangi laju si kulit bundar masuk ke gawang.

Baca juga: Valladolid Vs Barcelona, Blaugrana Bawa Kiper 19 Tahun

Namun, ketika olah raga sepak bola mulai dikenal, sarung tangan ternyata bukanlah properti yang wajib dikenakan oleh seorang kiper.

Pada 1940, peraturan tersebut baru berubah. Sarung tangan mulai diperkenalkan dalam permainan sepak bola.

Dilansir BolaSport.com dari Instagram resmi PSSI, sarung tangan kali pertama dipakai oleh penjaga gawang asal Argentina, Amadeo Carrizo.

Kala itu, bentuk sarung tangan jauh dari apa yang kita lihat saat ini.

Alasan pemakaian sarung tangan pun waktu itu untuk menghangatkan tangan penjaga gawang.

Sebab, saat bertanding pada musim dingin, tangan kiper sering kali beku sehingga akan terasa licin untuk memegang bola.

Oleh sebab itu, sarung tangan yang kali pertama dipakai dalam sepak bola, terbuat dari bahan wol.

Baca juga: Cedera Hampir Pulih, Kiper Deden Natshir Intip Peluang Kembali ke Skuad Persib

Bahan wol dikenal berfungsi baik untuk menghangatkan tangan.

"Penggunaan sarung tangan kali pertama dikenakan oleh penjaga gawang asal Argentina, Amandeo Carrizo, pada tahun 1940," tulis PSSI lewat akun Instagram resminya.

"Saat itu, sarung tangan berbahan wol tersebut digunakan sebagai penghangat untuk menghadapi cuaca dingin.

"Bahkan, jari tangan para penjaga gawang dapat terasa beku hingga kesulitan saat menangkap bola."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com