Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manchester City Lolos dari Hukuman, Eks Pemain Liverpool Sebut UEFA Telah Mati

Kompas.com - 14/07/2020, 19:40 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Manchester City dipastikan bisa bermain di kompetisi Eropa musim depan setelah Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengabulkan banding yang diajukan oleh klub berjulukan The Citizens tersebut.

Sebelumnya, Manchester City mengajukan banding atas tuduhan Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB) pada 14 Februari 2020.

Dalam tuduhannya, CFCB menyatakan bahwa The Citizens telah melakukan pelanggaran serius terhadap regulasi Financial Fair Play (FFP) pada periode 2012-2016.

Akibatnya, Man City dijatuhi hukuman berupa larangan bertanding di kompetisi antarklub Eropa selama dua tahun dan harus membayar denda sebesar 30 juta euro atau setara Rp 491 miliar.

Baca juga: Hukuman Resmi Dicabut, Manchester City Bisa Bertanding di Liga Champions Musim Depan

Tak terima dengan hukuman tersebut, pihak The Citizens mengajukan banding yang kemudian dikabulkan oleh CAS pada Senin (13/7/2020).

Manchester City yang saat ini berada di peringkat kedua klasemen Liga Inggris diizinkan untuk mengikuti kompetisi Eropa, tetapi wajib membayar denda sebesar 10 juta euro atau setara Rp 163 miliar karena dinilai tidak kooperatif dengan UEFA.

Menanggapi hasil banding Manchester City, Stan Collymore memberikan kritkan keras terhadap keputusan CAS.

Mantan pemain Liverpool itu menyebut keputusan CAS yang mengabulkan banding Man City sebagai "hari matinya UEFA".

Baca juga: Alasan CAS Mengabulkan Banding Man City soal Larangan Main di Ajang Eropa

Kritikan Collymore itu ia tulis dalam kolomnya di surat kabar Daily Mirror, seperti dikutip dari laman Liverpool Echo pada Selasa (14/7/2020).

"Senin adalah hari matinya UEFA karena putusan CAS untuk membatalkan hukuman Manchester City sama artinya mereka tidak bisa menegakkan aturan sendiri," tulis Collymore.

"Keputusan yang telah diambil seolah memberi pesan kepada semua klub dari 53 negara anggota UEFA bahwa, jika mereka memiliki pemilik kaya mereka bisa menggelembungkan dana dan satu-satunya hukuman adalah denda 10 juta euro".

"Pemilik klub seperti Manchester City, Liverpool, Barcelona, Manchester United, Real Madrid, Paris Saint-Germain, dan Bayern Muenchen bisa menemukan jumlah uang tersebut di belakang sofa mereka".

"Masalah ini bukan hanya tentang Man City, tetapi menyangkut banyak klub. Kemarin adalah hari yang baik untuk klub Pep Guardiola, tetapi hari yang buruk untuk sepak bola," tegasnya.

Baca juga: Man City Bisa Main di Liga Champions, Kuota dari Liga Inggris Sisa 2

Sementara itu, setelah terbitnya keputusan CAS yang mengabulkan banding Manchester City, pihak UEFA tetap membela sistem FFP.

Namun setelah ini, otoritas tertinggi sepak bola Eropa itu berencana mengatur kembali sistem yang diperkenalkan oleh mantan Presiden UEFA Michel Platini pada 2009 tersebut.

"Selama beberapa tahun terakhir, FFP telah memainkan peran penting dalam melindungi klub dan membantu mereka stabil secara finansial dan UEFA dan ECA (Asosiasi Klub Eropa) tetap berkomitmen pada prinsip-prinsipnya," tulis UEFA.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana bentuknya pada masa depan, tetapi kami telah memikirkannya dan mungkin harus beradaptasi," ucap Presiden UEFA Aleksander Ceferin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Indonesia
Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Liga Italia
Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com