KOMPAS.com - Dua pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, mengalami masalah menjelang MotoGP 2020 bergulir kembali.
Seperti diketahui, MotoGP baru saja merilis kembali jadwal balapan yang tertunda akibat pandemi virus corona.
Rencananya, partai pembuka MotoGP 2020 digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 19 Juli mendatang.
Kabar kembalinya MotoGP 2020 rupanya tak disambut baik oleh tim pabrikan Yamaha.
Baca juga: Seri Perdana MotoGP 2020 Digelar Juli, Rossi Tak Sabar Ingin Balapan
Sebab, Yamaha merasa khawatir terkait adanya regulasi yang membatasi perjalanan staf tim yang bukan berasal dari Eropa untuk bepergian.
Sebagai informasi, Eropa melakukan aturan travel ban atau membatasi setiap warga negara luar wilayah Benua Biru untuk masuk.
Masalah diplomatik ini rupanya diperhatikan betul oleh seluruh tim MotoGP.
Baca juga: Valentino Rossi dan Petronas Yamaha Kian Mesra Menuju MotoGP 2021
Sebab, sebagian besar gelaran MotoGP akan diselenggarakan di Eropa seperti Spanyol, Ceko, Austria, dan Perancis.
"Kekhawatiran terbesar kami adalah kebebasan bepergian untuk kelompok Jepang," ucap Lin Jarvis seperti BolaSport.com kutip dari Corsedimoto.
"Dalam kasus kami, ada juga orang Australia. Saat ini, mereka tidak dapat terbang ke Eropa, bahkan dengan hasil tes negatif Covid-19," ucap Managing Director Yamaha ini menambahkan.
Baca juga: Jadwal MotoGP Keluar, Valentino Rossi Lega
Izin khusus dari pemerintah tuan rumah MotoGP 2020 sangat diperlukan untuk memungkinkan mekanik Jepang dan Australia mencapai Eropa.
Sebelum semua staf berkumpul, Lin Jarvis tidak merasa nyaman.
"Kami menegaskan bahwa kami hanya dapat mengambil bagian dari balapan MotoGP jika solusinya ditemukan," ujar Jarvis.
"Para staf asal Jepang juga harus dapat berpartisipasi dalam balapan. Jika mereka tidak bisa datang, kami akan kesulitan balapan."
Baca juga: Marc Marquez Sebut 4 Pebalap Panutannya, Valentino Rossi Termasuk
"Jika orang Jepang tidak bisa datang, Honda dan Suzuki juga akan terkena dampaknya."
"Ini jelas menciptakan situasi pabrikan Eropa akan menikmati keuntungan yang tidak adil karena mereka dapat bersaing dengan full power," katanya melanjutkan. (Fauzi Handoko Arif)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.