KOMPAS.com - Aksi berlutut saat ini menjadi salah satu cara protes sekaligus menghormati kematian pria berkulit hitam, George Floyd.
Dianggap cara protes karena posisi berlutut tersebut mirip dengan langkah polisi bernama Derek Chauvin menahan George Floyd yang mengakibatkan tak bisa bernapas hingga meninggal dunia.
Jauh sebelum kematian pria 46 tahun tersebut, pesan protes dengan berlutut itu bermula dari atlet National Football League (NFL), Colin Kaepernick, pada tahun 2016 silam.
Kaepernick menginginkan keadilan bagi kaum minoritas di Amerika Serikat (AS), khususnya orang berkulit hitam dengan cara berlutut ketika lagu kebangsaan AS disenandungkan.
Baca juga: Kaus LeBron James Sentil Kasus Kematian George Floyd
Kaepernick bermaksud membuat kesadaran bahwa kekerasan struktural terhadap kaum minoritas di Negeri Paman Sam benar adanya.
View this post on InstagramDo you understand NOW!!??!!?? Or is it still blurred to you?? ?????????? #StayWoke????
Pria 32 tahun itu tak ingin berdiri pada negara yang tak menindas kaum minoritas.
Aksi tersebut kemudian mengundang amarah para pejabat tinggi AS, termasuk Presiden Donald Trump.
Pasalnya, NFL merupakan simbol konservatisme di AS. American Football menjadi bagian dari 3F (Faith, Family, Football).
Tiga standar tersebut menentukan baik-buruknya seorang warga Amerika di mata para konservatif.
Baca juga: Floyd Mayweather Kirim Cek Senilai Rp 1,27 Miliar untuk Pemakaman George Floyd
Alhasil, aksi tersebut dianggap pembangkangan dan sebuah penghinaan atas simbol negara karena dilakukan saat The Star-Spangled Banner, lagu kebangsaan AS, berkumandang.
"Saya tidak akan berdiri untuk menunjukkan kebanggaan terhadap sebuah bendera negara yang menekan warga kulit hitam dan kulit berwarna," kata Kaepernick dikutip BBC pada tahun 2016.
Usai aksi itu, Kaepernick tak lagi bermain di NFL. Tak ada klub yang ingin mengontraknya hingga sekarang.
Akan tetapi, pose berlutut itu tetap deras mengalir dan merembet ke atlet-atlet NFL lainnya.
Kendati tak lagi bermain di NFL, nama Kaepernick tetap bersinar berkat aksinya.
Baca juga: Jon Jones Bersih-bersih Kampung Halaman Setelah Protes George Floyd
Dia ditarik oleh brand olahraga ternama, Nike, dengan nilai kontrak kerja sama jutaan dollar AS.