KOMPAS.com - Bintang Boston Celtics, Jaylen Brown, rela menyetir selama 15 jam dari Boston ke Atlanta untuk memimpin protes damai menyusul meninggalnya pria kulit hitam George Floyd yang lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat.
Jaylen Brown merupakan warga Atlanta sehingga ia memilih protes di kota kelahirannya tersebut.
"Saya menyetir 15 jam untuk bisa ke Georgia, komunitas saya," tutur Brown seperti dikutip dari ESPN.
"Ini protes damai. Sebagai selebritas, pemain NBA, tak melepas saya dari pembicaraan. Pertama sekali, saya orang berkulit hitam dan anggota komunitas ini... kami meningkatkan kewaspadaan bagi beberapa ketidak adilan yang telah kita lihat semua akhir-akhir ini."
Baca juga: NBA Musim Ini Ditargetkan Berlanjut 31 Juli 2020
"Anda harus mendengar sudut pandang kami. Suara kami perlu didengar. Saya berusia 23 tahun. Saya tak tahu semua jawaban. Namun, saya merasakan apa yang dirasakan orang lain, tanpa pertanyaan," ujar wakil presiden Asosiasi Pebasket Nasional ini lagi.
Brown memimpin protes damai itu dengan membawa tulisan "I Can't Breathe" alias "Saya tidak bisa bernafas", ucapan George Floyd saat Derek Chauvin, sang polisi kulit putih, menindih lehernya selama 8 menit lebih pada awal pekan lalu.
View this post on Instagram
Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu tetapi polisi yang mengamankannya justru mencabut nyawa sang pria.
Demonstrasi memprotes kekerasan polisi pun pecah di seantero Amerika Serikat.
Baca juga: Rusuh Kematian George Floyd Meluas Hampir ke Seluruh AS
Pemain Indiana Pacers, Malcolm Brogdon, bergabung dengan Brown dalam protes damai tersebut.
"Saya punya adik laku-laki dan eprempuan, saya punya teman-teman yang berada di jalanan. Mereka merasakan diskriminasi hari demi hari," tutur Brogdon.
"Ini sistemik."
Brogdon pun memuji kepemimpinan yang ditunjukkan oleh koleganya ini dan mengatakan bahwa ia sangat bangga terhadap Brown dan aksi protes damai tersebut.
"Ini momen besar di mana orang-orang akan melihat ke belakang dan anak-anak kami akan berkata 'kamu bagian dari itu'. Saya punya kakek yang turun protes bersama Martin Luther King Jr pada 1960an dan ia luar biasa," tutur Brogdon lagi.
"Ia akan bangga melihat kami di sini. Kami harus terus maju. Jaylen memimpin protes ini dan saya sangat bangga dengannya. Kami perlu lebih banyak pemimpin."
Jaylen Brown sendiri mengatakan lewat media sosial bahwa tiga orang yang ikut protes damai dengannya ditangkap oleh polisi.
Menggunakan akun twitter pribadinya, @FCHWPO, pemain draft nomor tiga yang dipilih oleh Celtics pada 2016 ini meminta orang-orang berbagi informasi dan nama orang-orang yang ditangkap.
"Tiga orang ditangkap secara salah, ini adalah protes damai. Kirim informasi atau nama-nama mereka jika Anda kenal mereka yang ditangkap."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.