KOMPAS.com - Hari ini, 13 tahun yang lalu, AC Milan menuntaskan dendamnya pada Liverpool untuk menjuarai Liga Champions 2006-2007.
AC Milan memiliki kenangan pahit ketika mentas pada final Liga Champions 2004-2005.
Betapa tidak, AC Milan yang sudah unggul 3-0 atas Liverpool pada babak pertama, justru tampil antiklimaks pada paruh kedua.
Keunggulan mereka seketika menjadi sia-sia ketika Liverpool secara heroik mampu menyamakan skor menjadi 3-3.
Baca juga: Hakan Calhanoglu Tegaskan AC Milan Masih Punya Hasrat Juara
I Rossoneri - julukan AC Milan - akhirnya harus pulang tanpa piala dari Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, setelah kalah pada darama adu penalti.
Momen itu bisa dikatakan menjadi malam paling kelabu bagi kubu Si Merah Hitam.
Namun, mereka langsung memiliki kesempatan untuk membalas kekalahan dari Si Merah.
Dua tahun berselang, AC Milan kembali bertemu Liverpool pada final Liga Champions di Stadion Olimpiade Athena, Yunani, 23 Mei 2007
Kali ini, AC Milan datang dengan membawa dua misi sekaligus, balas dendam dan juara.
Baca juga: Hasil Tes Swab Tahap I, Skuad AC Milan Negatif Covid-19
Sejak peluit kick-off dibunyikan wasit Herbert Fandel, laga berjalan dalam tempo yang sedang-sedang saja.
Namun, justru ini yang menguntungkan AC Milan. Mereka memiliki metronom berwujud Andrea Pirlo yang pandai mengatur ritme pertandingan.
Dengan strategi itu, AC Milan bisa menahan lawan sejak lini kedua. Alhasil, Liverpool menjadi kesulitan menembus area sepertiga akhir AC Milan.
AC Milan berhasil membuka keunggulan terlebih dahulu pada menit ke-45 lewat gol unik Filippo Inzaghi.
Baca juga: Kilas Balik Liga Champions, Saat AC Milan Bekuk Barcelona dan Raih Gelar Ke-5
Inzaghi memantulkan bola hasil sepakan bebas Pirlo, sehingga membuat kiper Liverpool saat, Pepe Reina, terkecoh.
Keunggulan 1-0 AC Milan atas Liverpool bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, laga masih berjalan dalam tempo yang AC Milan inginkan.
Hasilnya, mereka menggandakan keunggulan pada menit ke-82. Lagi-lagi melalui aksi Inzaghi.
Namun, kali ini golnya terlihat lebih "nyata". Menerima umpan terobosan dari Kaka, Inzaghi kemudian menggiring bola melewati sergapan Reina sebelum melepaskan tembakan ke gawang yang kosong.
Baca juga: Iming-iming Juara Tak Cukup Singkirkan Kecintaan Balotelli terhadap AC Milan
Liverpool sempat memangkas jarak menjadi 1-2 usai Dirk Kuyt memperdaya kiper AC Milan, Nelson Dida, melalui sundulannya.
Akan tetapi, gol itu tak bisa merubah keadaan. Kemenangan tetap menjadi milik AC Milan.
Keberhasilan itu bermakna ganda bagi pasukan Carlo Ancelotti.
Selain meraih trofi "Si Kuping Besar" ketujuh mereka, AC Milan juga sukses menuntaskan dendam pada Liverpool atas tragedi Istanbul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.