KOMPAS.com - Marco Motta baru seumur jagung di Persija Jakarta. Ia baru tampil dua kali di Liga 1 2020 sebelum kompetisi ditangguhkan akibat pandemi Covid-19.
Didatangkan Persija pada awal musim ini, Marco Motta mampu mencuri perhatian penggemar sepak bola Tanah Air.
Pasalnya, bek asli Italia itu pernah memperkuat beberapa klub Serie A seperti AS Roma dan Juventus.
Selain itu, Marco Motta juga pernah membela Udinese, Atalanta dan Genoa.
Baca juga: Persija Pernah Punya Duet Maut 2B di Lini Depan Layaknya Tsubasa-Misaki
Motta juga memiliki pengalaman di level tim nasional. Ia rutin membela panji Gli Azzurri sejak debutnya di timnas U16 pada 2002.
Lalu, perlahan promosi di setiap level usia dengan beberapa kali menjadi kapten tim. Puncaknya menembus timnas senior pada 2010 dengan mencatat dua penampilan.
Motta juga dipercaya memperkuat timnas Italia pada Olimpiade Beijing 2008.
Pelatih Gli Azzurri kala itu, Pierluigi Casiraghi mempercayakan Motta menempati salah satu posisi di barisan pertahanan bersama nama-nama lain seperti Paolo De Ceglie, Domenico Criscito dan Antonio Nocerino.
Italia yang berada di grup D bersama Kamerun, Korea Selatan dan Honduras tampil perkasa.
Mereka berhasil mengalahkan Honduras dan Korea Selatan serta imbang melawan Kamerun. Mendapatkan poin 7, Marco Motta dkk. melenggang ke perempat final.
Namun, pada babak itu Italia bertemu tim yang sedang bertabur banyak pemain berbakat yakni Belgia. Gli Azzurri pun menyerah 2-3 dari Belgia dan tersingkir dari perhelatan Olimpiade 2008.
Meski gagal memberikan gelar, Motta mengaku Olimpiade menjadi salah satu turnamen yang paling berkesan dalam kariernya.
Baca juga: Marco Motta: Momong Anak Termasuk Menu Latihan Saya di Rumah
“Ya saya selalu ingat pada Olimpiade 2008 di Beijing. Saat itu saya berada dengan pemain-pemain masa depan Italia," ucapnya, sebagaimana dilansir laman resmi Persija.
Berkat Olimpiade itu, Marco Motta juga mulai mengenal kultur sepak bola Asia.
"Olimpiade di Beijing juga membuat saya tidak kaget saat tiba di Indonesia 12 tahun kemudian karena cuaca dan kultur Asia tidak terlalu jauh berbeda,” ujar bek berusia 34 tahun itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.