Robert Alberts Tak Jamin Persib Bandung Kembali ke Performa Puncak

KOMPAS.com - Robert Rene Alberts tidak berani menjanjikan performa Persib Bandung bisa bagus lagi seperti pada awal musim.

Persib Bandung melakukan start sempurna pada Shopee Liga 1 2020.

Klub berjulukan Maung Bandung itu sukses menyapu tiga laga awal dengan kemenangan.

Persib menang atas Persela Lamongan (3-0), Arema FC (2-1), dan PSS Sleman (2-1).

Baca juga: Aksi Kemanusiaan Viking Persib Club bagi yang Terdampak Covid-19

Hasil itu mengantarkan Persib ke puncak klasemen Shopee Liga 1 2020 dengan nilai sempurna, sembilan.

Namun, langkah cepat Persib harus dihentikan oleh pandemi virus corona.

Ya, pandemi telah membuat kompetisi berhenti sementara hingga akhir Juni.

PSSI dan PT LIB selaku operator kompetisi, memutuskan kompetisi paling cepat kembali bergulir pada awal Juli.

Kondisi ini membuat pasukan Pangeran Biru seolah kehilangan momentum.

Baca juga: Persib Berharap RUPSLB Beri Kejelasan Nasib Liga 1 2020 dan Selesaikan Masalah Internal PT LIB

Mereka harus mengulang dari awal untuk kembali ke performa puncak.

Hal itu disadari betul oleh Robert Rene Alberts selaku pelatih Persib.

Pelatih asal Belanda itu tetap memberikan program latihan meski para anak asuhnya berada di rumah masing-masing untuk menjalani karantina.

Namun, Robert tidak bisa menjamin program itu bisa mengembalikan Persib ke level semula. 

"Yang menjad pertanyaan, ketika memulai kembali dan akan berusaha mencari lagi momentum, kita tidak tahu apakah tercapai atau tidak," ujar Robert, seperti dilansir dari Antara News, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Menelusuri Rekam Jejak Luiz Passos, dari Cruzeiro hingga Persib

Terlebih, satu pemain Persib, yakni Wander Luiz, sempat positif Covid-19.

Hal itu tentunya menambah pekerjaan rumah bagi tim pelatih dan pemain yang bersangkutan untuk kembali ke bentuk permainan terbaik.

"Jika kami masih di level yan sama, jangan lupakan Wander Luiz yang sempat terpapar virus. Bagaimana di merasakan itu dan bagaimana dia kembali ke bentk permainannya," ucap pelatih 65 tahun itu.

"Menarik untuk dinanti, bagaimana dampak dari pandemi ini ketika kami memulai kompetisi lagi," kata Robert mengakhiri.