KOMPAS.com - Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, mengutarakan bahwa tindakan orang-orang yang merusak patung dirinya sangat memalukan dan berada "di level TK". Zlatan juga mengatakan tindakan mereka tak akan merusak citra sang pemain.
Zlatan Ibrahimovic tengah berlatih bersama Hammarby.
Mantan bomber Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, PSG, dan Man United tersebut berinvestasi di Hammarby pada November 2019.
Keputusan Zlatan untuk menginvestasikan dana ke klub tersebut menjadi pemicu bagi para vandal untuk merusak patung sang pemain di Malmo, klub masa kecil dan tim profesional pertama sang bomber.
Baca juga: Mengapa Patung Zlatan Ibrahimovic di Malmo Dirusak?
Malmo dan Hammarby merupakan rival besar di Liga Swedia.
Tak lama setelah Ibra membeli 25 persen saham Hammarby, para vandal beraksi.
Pertama, mereka memasang tempat duduk toilet dan menutup kepala patung Zlatan yang terletak di luar stadion Malmo tersebut dengan plastik sampah.
Aksi tersebut ternyata hanya permulaan dengan patung yang didirikan oleh PSSI-nya Swedia tersebut lalu dibakar dan hidungnya dipotong.
Terkini, para vandal memotong kaki patung Zlatan sehingga karya seni bertinggi 3,5 meter tersebut tersungkur di tanah.
"Sangat memalukan. Mereka ingin perhatian dan ingin media menulis soal itu," ujar Zlatan kepada Dplay.
Baca juga: Patung Zlatan Ibrahimovic Lagi-lagi Jadi Korban Vandalisme
"Ini level anak TK dan kita lebih besar dari itu."
"Patungnya boleh rusak tetapi hal tersebut tak berarti bahwa kisah saya akan dirubuhkan juga, kisah saya abadi."
Kini, Zlatan Ibrahimovic mengaku menyesal telah memberi bantuan dana sebesar 100 juta kroner Swedia atau setara Rp 155 miliar ke Malmo.
"Saya bermain bagi Malmo dan melakukan segalanya bagi Malmo kendati saya tak disambut dan tak diinginkan," ujar bomber yang meninggalkan Malmo untuk bergabung bersama Ajax Amsterdam pada 2001 tersebut.
"Mereka seharusnya berterima kasih dan mereka yang tahu itu, sadar."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.