"Mantra" Juergen Klopp Buat Naby Keita Berkembang di Liverpool

KOMPAS.com - Awal Juli 2020, Naby Keita resmi berseragam di Liverpool selama dua tahun.

Tentu banyak cerita yang pernah Naby Keita rasakan ketika bergabung Liverpool. Salah satunya adalah sang pelatih, Juergen Klopp.

Bagi pemain asal Guinea, salah satu negara di Benua Afrika, keberadaan Klopp di klub berjuluk The Reds itu membuatnya semakin berkembang.

Keita merasa beruntung bisa mendengarkan kata-kata eks pelatih Borussia Dortmund yang terasa layaknya sebuah mantra sakti.

Baca juga: Moncer di Lazio, Luis Alberto Tak Menyesal Tinggalkan Liverpool

"Ketika tiba di Liverpool, saya harus beradaptasi dengan tim," kata dia dikutip Goal dari majalah Liverpool FC.

"Saya menghormati pilihan dia (Juergen Klopp), jadi saya ada di sana untuk bekerja keras setiap hari."

"Dia adalah seseorang yang bisa memberimu arahan di lapangan dan membantu banyak ketika Anda bermain sehingga membuat Anda tidak pernah meragukan diri Anda sendiri."

"Itulah seorang pelatih dan dia melihat segalanya," ujar eks pemain Red Bull Leipzig.

Baca juga: Dulu Polos soal Medali, Kali Ini Mane Ikhlas Liverpool Tak Juara Liga Inggris

Di bawah besutan Klopp, gelandang 25 tahun itu merasa terus berkembang meski cedera pernah menghampiri dalam kariernya di Liverpool.

"Terlepas cedera yang saya alami di beberapa pertandingan terakhir, saya merasa berkembang pesat."

"Dia seseorang yang banyak berkomunikasi dan pelatih yang mampu menjelaskan segalanya kepada semua pemainnya," ungkap Keita.

Ketika pemain sedang merasa gagal, kata dia, Juergen Klopp bisa mengembalikan semangatnya.

"Dia adalah seorang pelatih yang memberimu kepercayaan diri dan dia menjadi faktor motivasi sebelum laga.

Baca juga: Mantan Penggawa Liverpool Jadi Pelatih Klub Argentina

"Ketika Anda melihatnya di pinggir lapangan dan Anda berada di lapangan, seolah-olah dia bermain dengan Anda dan itu memberi Anda banyak keinginan untuk berbuat lebih baik," ujar oemilik nomor punggung 8 itu menambahkan.

"Dia selalu ada untuk para pemainnya, dia hampir seperti sabahat tetapi dia juga seorang pelatih yang dapat berkomunikasi dengan semua pemainnya," tandasnya.