Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Tetap Bergulir, Tour de France Disebut Sebagai Pelanggaran HAM

Kompas.com - 04/04/2020, 21:10 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Mantan menteri olahraga Perancis, David Douillet, mengkritik keras wacana balap sepeda Tour de France (TdF) untuk tetap bergulir di tengah pandemi virus corona.

Tour de France dijadwalkan berlangsung pada 27 Juni-19 Juli mendatang.

Satu per satu kejuaraan dan pertandingan olahraga di seluruh dunia kini ditunda dan dibatalkan menyusul meluasnya pandemi virus corona, termasuk di Perancis.

Menghimpun data dari Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins, Perancis mencatat 83.029 kasus dengan 6.520 kematian dan 14.125 orang dinyatakan sembuh hingga Sabtu (4/4/2020) malam WIB.

Statistik tersebut membuat Perancis menjadi negara keempat dengan kasus Covid-19 terbanyak di Eropa setelah Spanyol, Italia, dan Jerman.

Baca juga: Tour de France Tak Mungkin Digelar Tanpa Penonton

Meski demikian, sejauh ini belum ada kejelasan perihal apakah Tour de France akan ditunda atau dibatalkan.

Diberitakan KOMPAS.com sebelumnya, ada tiga opsi terkait rencana penyelenggaraan TdF 2020, yakni dibatalkan, ditunda, atau digelar tanpa penonton.

Menteri Olahraga Perancis, Roxana Maracineanu, memberikan sinyal TdF 2020 bisa digelar dengan catatan tidak boleh ada penonton.

Namun, Prudhomme memastikan bahwa penyelenggaraan tur balap sepeda itu tidak akan digelar secara tertutup.

"Tour de France tidak akan diselenggarakan secara tertutup", ucap Prudhomme.

Prudhomme bersama Amoury Sport Organitation (ASO) selaku penyelenggara event meyakinkan bahwa jadwal TdF 2020 tidak akan berubah.

Hal tersebut pun mendapat kritik dari mantan menteri olahraga Perancis, David Douillet.

David Douillet menilai penyelenggaraan TdF 2020 di tengah pandemi virus corona memiliki risiko sangat tinggi.

Bahkan, risiko itu lebih besar daripada kerugian materi andai TdF 2020 ditunda atau dibatalkan.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Kelangsungan Tour de France Belum Jelas

"Kalau Perancis punya perangkat yang memadai untuk memastikan pebalap dan penonton bisa dites dan hasilnya negatif, silakan lanjutkan Tour de France. Namun, kemungkinan itu sangat kecil," kata Douillet dikutip BolaSport.com dari Japan Times.

"Saat ini, virus corona belum ada vaksinnya dan banyak orang meninggal," tutur dia melanjutkan.

David Douillet pun mengatakan penyelenggaraan TdF 2020 bisa termasuk ke dalam pelanggaran hak asasi manusia.

"Tindakan-tindakan semacam ini adalah kejahatan kemanusiaan. Untuk saya, menggelar Tour de France saat ini melanggar hak asasi manusia. Ini gila," ucap Douillet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com