KOMPAS.com - Skandal tenis meja di timnas Korea Selatan yang melibatkan Lee Kang-In dan Son Heung-min berakhir damai. Lee terbang ke London untuk menemui Son dan meminta maaf.
Skandal tenis meja yang menggemparkan timnas Korea Selatan (Korsel) pada Piala Asia 2023 berakhir dengan damai.
Lee Kang-In yang sempat dikecam habis-habisan oleh publik Korea Selatan secara khusus terbang ke London untuk menemui Son Heung-min.
Dilansir Korea JongAng Daily, Lee Kang-In bertemu Son Heung-min di London, tempat Son berkarier bersama Tottenham Hotspur.
Setelah melakukan pertemuan tersebut, Son meminta publik untuk memaafkan Lee.
"Kang-in mengalami masa-masa yang sangat sulit sejak kejadian itu," tulis Son di akun Instagram pribadinya.
"Tolong maafkan dia sekali saja dengan hati yang lapang. Saya memohon kepada Anda sebagai kapten tim nasional," imbuh Son Heung-min.
Son menambahkan, ia dan personel timnas Korea Selatan lain akan berusaha membantu Lee agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Son pun mengakui bahwa ia juga telah melakukan kesalahan sehingga terjadi keributan di skuad Taeguk Warriors saat berlaga di Piala Asia 2023.
"Saya juga melakukan banyak kesalahan ketika saya masih muda dan menunjukkan perilaku yang buruk, dan saya pikir saya berada di tempat saya sekarang berkat nasihat keras dan bimbingan para pemain senior yang baik."
"Sebagai anggota tim nasional dan juga sebagai kapten, kami semua akan membantu Lee, agar dia tidak melakukan kesalahan seperti ini lagi dan menjadi pribadi dan pemain yang lebih baik."
"Saya akan bekerja untuk memimpin tim dengan lebih bijaksana mulai sekarang," ucap Son Heung-min.
Timnas Korea Selatan dihantam skandal "tenis meja" saat berlaga pada Piala Asia 2023 yang diselenggarakan di Qatar, 12 Januari sampai 10 Februari 2024 lalu.
Kapten timnas Korea Selatan, Son Heung-min, dikabarkan terlibat keributan dengan beberapa pemain muda Korea Selatan sehari sebelum laga semifinal melawan Yordania.
Son diklaim tidak senang dengan sikap para pemain muda yang meninggalkan meja makan malam lebih cepat demi bermain tenis meja.
Sebagai kapten dan pemain senior, Son mencoba menegur para juniornya. Akan tetapi, tindakan Son itu justru memicu perselisihan.
Son yang sudah terbawa emosi disebut mencengkeram kerah baju Lee Kang-in. Keributan antara Son dan Lee makin memanas sehingga harus dilerai pemain lain.
Akibat keributan itu, jari Son terkilir dan bintang Tottenham Hotspur itu harus memakai perban saat tampil melawan Yordania.
Diwarnai keributan antar-pemain sebelum pertandingan, Korea Selatan akhirnya kalah 0-2 dari Yordania dan gagal ke final Piala Asia 2023.
Akibat insiden itu, Lee Kang-in dikecam publik karena dianggap tidak menghormati Son Heung-min sebagai kapten dan pemain senior.
Sikap Lee tersebut dinilai tidak sesuai dengan budaya Korea yang menjunjung tinggi prinsip senioritas.
Lee Kang-in pun menjadi sasaran hujatan dan sempat muncul petisi agar Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) melarang pemain Paris Saint-Germain itu membela tim nasional seumur hidup.
https://www.kompas.com/sports/read/2024/02/21/22000078/skandal-tenis-meja-timnas-korsel-berakhir-damai-son-minta-publik-maafkan