Raja Sapta Oktohari Kembali Maju sebagai Calon Ketua Umum NOC Indonesia

Bersama Ismail Ning sebagai calon wakil ketua umum, Raja Sapta Oktohari berjanji untuk membawa olahraga Indonesia berdiri di panggung dunia.

Raja Sapta Oktohari bersama Ismail Ning mendeklarasikan diri sebagai calon ketua dan wakil ketua umum dalam acara yang digelar di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Acara tersebut dihadiri oleh mayoritas perwakilan Federasi Nasional anggota NOC Indonesia yang mengusung Raja Sapta Oktohari untuk kembali menjadi ketua umum.

Adapun anggota NOC Indonesia yang terdiri dari 66 Federasi Nasional memiliki hak suara dalam kongres yang nantinya digelar di Hotel Fairmont pada 30 Juni mendatang.

Raja Sapta Oktohari memiliki sejumlah alasan yang membuat dirinya ingin kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum NOC Indonesia.

Salah satunya, dia masih ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Para perwakilan Federasi Nasional mendukung alasan tersebut sehingga mau mengusung Raja Sapta Oktohari untuk kembali menjadi ketua umum.

"Indonesia itu bangsa besar. Negara populasi nomor empat di dunia, yang artinya memiliki banyak potensi yang dapat dibina sebagai atlet berprestasi," kata Okto dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Jumat (9/6/2023).

"Tapi, saat menjadi CdM Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, saya tertampar, kenapa kita hanya mengirimkan 28 atlet di Olimpiade. Tanda tanya besar," ucapnya.

"Di situ mimpi saya dimulai, kita harus membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa besar di mata dunia, kita harus bersinar, kita tak boleh jadi jago kandang," ujar Okto.

Okto memiliki banyak pengalaman di dunia olahraga. Dia menjadi salah satu penggagas bike to work, promotor tinju, memimpin ISSI DKI Jakarta, PB ISSI, CdM Olimpiade Rio, Ketua Asian Para Games 2018 Jakarta, hingga akhirnya memimpin NOC Indonesia.

Setelah terpilih sebagai Ketua NOC Indonesia periode 2019-2023, Okto langsung membuat perubahan. Olahraga Indonesia pun mulai unjuk gigi di kancah internasional dengan beragam capaian impresif.

Pada SEA Games 2019, tim polo air dan voli putra sukses menghapus dahaga medali emas. Kemudian pada Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mencatat sejarah sebagai ganda putri yang pertama kali menyumbangkan medali emas.

Tak cuma itu, sejumlah rekor mentereng pun tercatat di SEA Games 2021. Salah satunya dari renang dan prestasi tim basket basket putra yang mendobrak dominasi Filipina. 

Lalu, pada Islamic Solidarity Games 2021, Indonesia berhasil memperbaiki posisi dari delapan menjadi tujuh.

Terbaru, di SEA Games 2023, tim sepak bola Indonesia berhasil meraih medali emas setelah penantian selama 32 tahun.

Begitu juga dengan hoki indoor, kriket, dan basket putri, yang mengukir sejarah dengan meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja.

"Alhamdulilah sudah lebih banyak perwakilan-perwakilan kita juga di kontinental dan internasional," ucap Okto.

"Meskipun kita sempat struggling karena pandemi Covid-19, tapi kita mampu membuktikkan perkembangan prestasi olahraga kita," tutur Okto menambahkan.

Selain itu, Raja Sapta Oktohari juga memiliki kedekatan dengan jaringan olahraga internasional.

Dia telah menjalin hubungan di tingkat SEAGF, OCA, ANOC, dan IOC.

Meski begitu, Raja Sapta Oktohari enggan berpuas diri. Dia ingin terus membantu atlet-atlet tanah air untuk mengukir prestasi di tingkat dunia.

"Tugas belum selesai, cita-cita masih banyak. Jika dipercaya, saya dan Uda Is berkomitmen mewakafkan waktu kami untuk membangun prestasi olahraga Indonesia," kata Okto.

"Kedua, kami juga berjanji untuk mencatatkan sejarah besar di Olimpiade 2024 Paris, partisipasi atlet lebih banyak dan pulang dengan medali lebih banyak," demikian pernyataan Okto.

Sementara itu, Ismail Ning berkomitmen untuk bekerja bersama Okto agar olahraga Indonesia bisa berdiri di panggung dunia.

Ismail Ning adalah Komite Eksekutif NOC Indonesia saat ini. Dia juga pernah menjadi pengurus PB PODSI, PRSI, dan Jetski Indonesia.

"Kami tumbuh dari cabor, karena memang olahraga adalah passion kami, dan kami sangat menghargai yang namanya proses," ucap Ismail Ning.

"Kami meyakini sekecil apa pun langkah itu, pasti akan membawa kepada progres yang positif untuk olahraga kita, bangsa kita, Indonesia Raya, dan Merah Putih," tutur Ismail Ning menjelaskan.