3 Alasan Messi Pilih Gabung Inter Miami ketimbang Barcelona atau Klub Arab Saudi

KOMPAS.com - Lionel Messi lebih memilih pindah ke Inter Miami ketimbang kembali ke Barcelona atau menerima tawaran klub Arab Saudi. Apa alasannya?

Lionel Messi sudah membuat keputusan. Kapten timnas Argentina itu mengonfirmasi bahwa ia akan bergabung dengan Inter Miami.

"Saya akan bergabung dengan Inter Miami. Keputusan sudah 100 persen," kata Messi kepada media Spanyol, Mundo Deportivo, pada Rabu (7/6/2023).

Masa depan Messi sempat menjadi misteri. Ia diketahui tidak akan memperpanjang kontrak di Paris Saint-Germain yang ia bela dua musim belakangan.

FC Barcelona sangat berambisi memulangkan Messi ke Camp Nou. Bahkan, sang presiden Joan Laporta sudah bertemu ayah sekaligus agen Messi, Jorge.

Sementara itu, Al Hilal berniat memboyong pemain berusia 35 tahun itu ke Arab Saudi.

Forbes menyebut, Al Hilal pada Mei lalu telah meningkatkan tawaran gaji untuk Messi menjadi 500 juta dolar AS atau sekitar Rp 7,4 triliun per tahun.

Tawaran Al Hilal itu jauh melebihi gaji Al Nassr untuk Cristiano Ronaldo yang diyakini mencapai 214 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun per tahun.

Namun, pulang ke Barcelona atau menerima tawaran menggiurkan dari Arab Saudi tak menjadi pilihan Messi. Sang megabintang akhirnya memilih pindah ke Amerika Serikat untuk membela Inter Miami.

Messi menegaskan, ia memilih klub sepak bola milik David Beckham itu bukan karena uang.

"Kebenarannya adalah ini keputusan akhir saya, pergi ke tempat lain dan bukan karena uang."

"Kami tidak pernah menegosiasikan gaji saya. Ini bukan tentang uang. Kalau tidak, saya akan bergabung dengan klub Arab Saudi," tutur Messi.

Pihak Inter Miami dan Lionel Messi belum membuka ke publik detail kesepakatan mereka.

Akan tetapi, dilansir dari Buenos Aires Times, ada tiga faktor yang diyakini menjadi alasan Messi memilih melanjutkan karier di Negeri Paman Sam bersama Inter Miami.

1. Angkat pamor sepak bola Amerika Serikat

Setelah David Beckham yang bergabung dengan LA Galaxy pada 2007, belum ada lagi pesepak bola top yang benar-benar membuat kompetisi sepak bola utama Amerika Serikat atau Major League Soccer (MLS) menjadi pusat perhatian.

Memang, nama-nama besar dari Eropa seperti Zlatan Ibrahimovic dan Gareth Bale pernah singgah ke MLS. Namun, kehadiran mereka dianggap belum bisa membuat MLS menjadi populer secara global seperti saat ada Beckham.

Kini, Messi diyakini bisa kembali mengangkat pamor sepak bola Amerika Serikat seperti yang pernah dilakukan Beckham dan Pele bersama New York Cosmos pada era 1970-an.

2. Sudah punya segalanya, saatnya hidup tenang

Messi sudah mendapatkan segalanya dari sepak bola. Ia bergelimang harta dan berbagai trofi bergengsi. Pencapaian suami Antonela Roccuzzo itu sudah sempurna dengan gelar Piala Dunia bersama timnas Argentina.

Kini, sudah saatnya Messi hidup tenang dan jauh dari tekanan.

"Messi adalah family man, sangat stabil dalam kehidupan pribadinya. Sebagai brand, dia sangat berbeda dengan Cristiano Ronaldo," kata profesor olahraga dan ekonomi dari Skema Business School di Paris, Simon Chadwick.

Messi diketahui telah memilik apartemen di Miami. Saat musim libur, ia dan keluarga sering menghabiskan waktu di sana.

Dalam sebuah wawancara, Messi pernah mengungkapkan bahwa dia dan keluarganya ingin hidup yang berbeda, di mana mereka bisa menikmati hidup hari demi hari.

3. Hemat tenaga untuk timnas Argentina

Sudah bukan rahasia bahwa dalam dua tahun belakangan Messi lebih bahagia ketika bermain bagi timnas Argentina.

Pindah ke Liga Amerika Serikat yang secara kualitas di bawah Eropa diyakini tak akan membuat Messi kehilangan tempat di skuad La Albiceleste.

Messi adalah pemimpin dan panutan yang diharapkan tetap bermain bagi timnas Argentina dalam dua turnamen penting ke depan.

Perlu diingat, Copa America 2024 akan diselenggarakan di Amerika Serikat. Kemudian, Piala Dunia 2026 juga bakal digelar di tiga negara kawasan Amerika Utara yaitu AS, Kanada, dan Meksiko.

Dengan bermain di liga yang tak sekompetitif Eropa, Messi bisa menghemat tenaga jika masih ingin membela timnas Argentina pada dua turnamen akbar tersebut.