KOMPAS.com – Alet MMA Indonesia, Yoga Prabowo, mempunyai latar belakang unik. Ia merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD).
Yoga Prabowo bakal bertarung di panggung internasional Cage Warriors, Roma, Italia, pada 6 Mei mendatang.
Petarung asal Solo itu pun telah mengikuti serangkaian latihan sekitar 2,5 bulan di MMA Fight Academy, Sen Diego, Amerika Serikat.
Yoga Prabowo mengaku mendapatkan pelajaran setelah mengikuti pemusatan latihan di MMA Fight Academy.
Atlet berumur 25 tahun itu mengatakan bahwa dirinya mengalami perekembangan signifikan saat berlatih di MMA Fight Academy.
“Dari awal kedatangan di San Diego ini, saya mengikuti training camp yang saya rasakan sangat berbeda sekali,” kata Yoga kepada Kompas.com.
“Secara fisik dan mental juga saya semakin bertambah (kuat) tentunya. Tantangan yang saya alami saat mengikuti training camp MMA Fight Academy lebih kepada diri saya sendiri,” ucap dia.
“Jadi bagaimana caranya kita bisa mengalahkan diri sendiri sebelum kita mengalahkan lawan di oktagon nanti,” imbuhnya.
Di samping itu, Yoga sendiri mempunyai latar belakang unik. Sebab, dirinya mempunyai pekerjaan sebagai guru Sekolah Dasar di Boyolali.
Yoga lalu menceritakan kisah perjuangannya dari seorang guru hingga menjadi atlet MMA.
“Awal mula saya dari guru menjadi atlet MMA, yaitu kebetulan waktu masih sekolah SMA, saya sudah menekuni olahraga gulat,” tutur dia.
“Pada waktu itu, saya masih kuliah di keguruan, kuliah mengambil pendidikan jasmani, dan saat itu saya menekuni MMA sampe sekarang ini,” ucapnya.
“Lalu lulus kuliah saya ingin menjadi seorang guru walaupun kesejahteraan guru tidak begitu menjanjikan, namanya rezeki datang dari mana saja, saya rasa menjadi atlet MMA ini bagian dari rezeki saya,” kata dia.
“Status guru pun masih, sebagai guru di SD Negeri di Boyolali mengajar pendidikan jasmani (guru olahraga) dari kelas 1 sampe kelas 6,” imbuh dia.
Yoga Prabowo mengaku tak mengenal rasa takut ketika bertarung, kendati ada perbedaan antara pekejaannya sebagai atlet MMA dan guru.
Pasalnya, menurut Yoga Prabowo, dirinya sudah terbiasa dengan didikan keras yang diberikan oleh kedua orangtuanya.
“Saya loncat dari dunia ini yang dikatakan ekstrem juga. Tapi sedari kecil, saya dididik keras oleh orangtua, maksudnya keras dalam menghadapi kehidupan, jadi memang terbiasa,” ungkap dia.
“Background seorang guru malah bisa memotivasi siswa-siswa saya, jadi potensi yang kita miliki bisa kita salurkan,” ucapnya.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/04/19/10212988/mma-fight-academy-dari-guru-sd-boyolali-kini-siap-unjuk-gigi-di-italia