KOMPAS.com – Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, sudah ditetapkan sebagai “peninggalan nasional” (national heritage).
Dengan demikian, GBK mesti dipertahankan keberadaan dan fungsinya sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No. 94 Tahun 2004.
Oleh karena itu, sejumlah bangunan di area Gelora Bung Karno sulit untuk dijadikan tempat peletakan sponsor.
Adapun setidaknya ada enam bangunan yang dijadikan cagar budaya, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Istora Senayan, Stadion Madya.
Selanjutnya, ada juga Gelora Bung Karno Aquatic Stadium, Tennis Indoor Senayan, dan Hall Basket.
Humas PPKGBK, Dea Amelia, menjelaskan bahwa Istora Senayan sejatinya sempat mendapatkan penawaran dari sponsor.
Namun, Dea mengungkapkan kerja sama dengan sponsor tidak bisa dilaksanakan karena Istora merupakan cagar budaya.
Adapun kondisi itu disampaikan Dea dalam kunjungan media pihak GBK ke Kompas.com di Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu (22/2/2023).
"Istora waktu itu sempat ingin masuk sponsor. Namun, tidak boleh karena adalah peninggalan nasional,” kata Dea kepada Kompas.com.
Sementara itu, kawasan Gelora Bung Karno juga kerap dimanfaatkan sebagai pusat komersial.
Pemanfaatan tersebut di kawasan GBK bukan semata-mata hanya untuk dikomersialisasikan saja.
Nantinya, uang yang masuk bakal dipergunakan untuk pemeliharaan di kawasan Gelora Bung Karno.
Perawatan kawasan Gelora Bung Karno memang memakan biaya besar. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Humas, Hukum, dan Administrasi PPKGBK, Asep Triyadi.
"Jika 1 tahun itu sekitar 100 miliar buat perawatan (kawasan GBK)," ungkap Asep Triyadi mengenai perkiraan perawatan kawasan GBK.
Adapun Stadion Utama Gelora Bung Karno tengah mempersiapkan diri untuk menjadi venue ajang Piala Dunia U20 2023.
Berdasarkan jadwal Piala Dunia U20 2023, kompetisi bergengsi itu bakal dimulai pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.
https://www.kompas.com/sports/read/2023/02/23/12400078/sisi-komersial-gbk-digunakan-untuk-biaya-pemeliharaan