KOMPAS.com - Seorang pelari akan didiskualifikasi apabila melakukan kesalahan start sebanyak dua kali.
Kesalahan start atau false start apa saja yang biasanya terjadi?
Pada umumnya, kesalahan start yang kerap terjadi adalah mendahului aba-aba "ya" atau bunyi peluit/pistol.
Artinya, pelari yang berlari sebelum aba-aba tersebut dianggap melakukan kesalahan.
Jika pelari melakukan salah start sebanyak 2 kali, konsekuensi yang diterima adalah didiskualifikasi dari perlombaan.
Kesalahan start tersebut seringkali terjadi pada nomor lari jarak pendek karena menggunakan start jongkok.
Ada beberapa perbedaan regulasi terkait sanksi kesalahan start dalam lari jarak pendek.
Pada ajang Olimpiade misalnya, pelari yang melakukan kesalahan pada start akan langsung didiskualifikasi tanpa mendapat kesempatan kedua.
Aturan tersebut tertulis dalam "Lintasan dan Lapangan 101: Peraturan" di laman resmi Olimpiade.
"Jika seorang sprinter memulai gerakan startnya dari posisi yang ditentukan sebelum pistol starter ditembakkan, itu dianggap sebagai start yang salah."
"Kesalahan pertama menghasilkan hasil diskualifikasi secara otomatis bagi pelari yang melanggar," tulis aturan tersebut.
Peraturan langsung diskualifikasi tersebut mulai ditetapkan sejak 2008. Sebelumnya, beberapa even memberikan kesempatan kedua ketika sprinter atau pelari melakukan false start.
Terlepas dari sanksi, setiap ada kesalahan dalam start, maka start akan kembali diulang.
False start atau kesalahan dalam start tidak hanya dilakukan oleh pelari amatir, tetapi juga profesional.
Bahkan, pelari sprinter Usain Bolt pemecah rekor lari 100 meter putra dengan catatan waktu 9,58 detik di ajang perlombaan atletik lari yang diadakan di Kejuaraan Dunia Atletik di Berlin pada 2009 pernah didiskualifikasi karena false start.
https://www.kompas.com/sports/read/2022/10/04/22300078/kesalahan-start-yang-mengakibatkan-pelari-didiskualifikasi