KOMPAS.com - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) berencana menggelar pencarian bakat di 11 kota berbeda guna menemukan bibit-bibit potensial dan penerus masa depan tim nasional basket Indonesia.
Rencana pencarian bakat tersebut diumumkan setelah timnas basket Indonesia merampungkan perjuangan pada FIBA Asia Cup 2022.
Kala berjuang di FIBA Asia Cup 2022, timnas basket Indonesia besutan pelatih asal Serbia, Milos Pejic, mampu mencapai babak kualifikasi atau playoff perempat final.
Namun, timnas basket Indonesia takkluk 58-108 dari raksasa Asia, China, sehingga tak bisa melanjutkan perjuangan ke babak perempat final atau delapan besar.
Selain tak bisa lanjut ke perempat final FIBA Asia Cup 2022, Indonesia juga tak berhasil mengamankan tiket putaran final FIBA World Cup atau Piala Dunia Bola Basket 2023.
Meski belum berhasil lolos ke Piala Dunia, timnas basket Indonesia tetap menatap target ke depan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Perbasi selaku induk bola basket Indonesia pun telah merencanakan sejumlah langkah untuk terus memajukan tim nasional.
Salah satu langkah yang telah diusung Perbasi adalah menggelar pencarian bakat di 11 kota berbeda, yakni Jakarta, Bandung, Manado, Palu, Pontianak, Medan, Tangerang, Surabaya, Yogyakarta, Samarinda, dan Makassar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perbasi Nirmala Dewi mengatakan bahwa rencana pencarian bakat ini sekaligus menjadi upaya pemaksimalan momentum setelah timnas basket Indonesia meraih prestasi bersejarah di pentas SEA Games Vietnam, Mei lalu.
Timnas basket Indonesia berhasil meraih medali emas SEA Games untuk kali pertama sejak 1977. Mereka juga menghentikan dominasi Filipina yang sudah 18 kali meraih medali emas SEA Games.
Menurut Nirmala Dewi, prestasi bersejarah timnas basket Indonesia itu menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Tanah Air.
"Ini adalah era baru bola basket Indonesia. Jadi, kita harus meningkatkan segala sesuatunya dengan baik, dari sistem latihan, scouting pemain-pemain muda, seperti yang akan kami lakukan di 11 kota mulai tahun depan," kata Nirmala Dewi dalam sesi konferensi pers di Kantor PP Perbasi, GBK Arena Senayan, Kamis (21/7/2022).
"Setelah kemarin timnas kita mendapatkan medali emas di SEA Games Hanoi, anak muda mau jadi pemain basket, mau jadi pemain timnas, tapi mereka juga mau tahu bagaimana caranya jadi pemain timnas? Makanya kami akan gelar ada regional camp di daerah-daerah itu," ujar Nirmala Dewi.
Nirmala Dewi menjelaskan, anak-anak berbakat yang nantinya terpilih akan memperkuat tim muda Indonesia Patriots di liga teratas bola basket Tanah Air, Indonesian Basketball League (IBL).
"Nanti akan ada penyaringan-penyaringan lagi yang nantinya secara nasional akan diseleksi sebagai pemain tim Patriots kita," ucap Nirmala Dewi.
Lebih lanjut, Nirmala Dewi mengungkapkan, Milos Pejic selaku pelatih kepala timnas basket Indonesia akan turun langsung dalam proses pencarian bakat di 11 kota tersebut.
Coach Milos, sapaan akrab Milos Pejic, dinilai perlu turun langsung guna menjaga kesinambungan antara model permainan tim muda Indonesia Patriots dan timnas senior.
"Supaya tidak beda skemanya, maka semua (proses pencarian bakat) dari Coach Milos. Kami juga akan bikin workshop kepada pelatih-pelatih supaya tahu harus seperti apa," tutur Nirmala Dewi menjelaskan.
Apa yang dibutuhkan untuk mencuri hati Coach Milos?
Coach Milos telah mengungkapkan beberapa aspek kunci yang ia butuhkan untuk seorang pemain bisa memperkuat timnas basket Indonesia.
Menurut Coach Milos, ada tiga aspek kunci yang perlu dimiliki oleh seorang pebasket, yakni kekuatan, kecepatan, dan ukuran atau tinggi badan.
Dalam proses pencarian bakat nanti, Coach Milos membutuhkan pemain yang setidaknya memiliki salah satu di antara ketiga aspek tersebut.
"Anda harus tinggi atau cepat. Jika tidak, Anda tidak bisa bermain basket, mungkin Anda bisa coba cabang olahraga lain," kata Coach Milos kepada awak media, termasuk KOMPAS.com.
"Jika Anda tidak tinggi, Anda harus memiliki kecepatan luar biasa. Kekuatan juga. Apabila punya semuanya, besar, kuat, cepat, dan pintar, Anda bisa bermain di NBA," ujar Coach Milos sambil tertawa.
"Kami hanya butuh satu di antara itu semua, kuat, besar, atau cepat. Salah satu di antara itu cukup untuk kita memulai," tutur Coach Milos menegaskan.
Pernyataan Coach Milos sejalan dengan harapan Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih.
Dalam kesempatan serupa, Danny Kosasih turut mengungkapkan harapannya agar Perbasi bisa menemukan pemain-pemain muda yang punya postur tinggi.
Pasalnya, menurut Danny Kosasih, tinggi badan menjadi salah satu persoalan timnas basket Indonesia ketika bersaing di level tertentu, seperti pada FIBA Asia Cup 2022.
"Kita perlu pemain dengan size yang besar, dan muda-muda. Jadi, itu harapan saya. Perbasi harus fokus mencari bibit yang tinggi-tinggi," ucap Danny Kosasih.
https://www.kompas.com/sports/read/2022/07/22/14000078/perbasi-akan-cari-bakat-di-11-kota-apa-yang-dibutuhkan-untuk-curi-hati