KOMPAS.com - Pesenam Indonesia Rifda Irfanaluthfi mempersembahkan dua medali emas dan satu perunggu cabang olahraga (cabor) senam artistik SEA Games 2021 Vietnam.
Rifda mendapatkan medali emas pertamanya di nomor all around (semua alat) pada Sabtu (14/5/2022).
Tampil di Quan Ngua Sports Palace, Rifda mengumpulkan nilai terbanyak yaitu 49.650 poin mengalahkan Aleah Finnegan Cruz (Filipina) dan Rachel Li Weh Yeoh (Malaysia).
Sehari setelahnya, Rifda kembali naik podium dan meraih medali perunggu dari kategori Women's Vault Table.
Adapun emas kedua Rifda didapat pada Senin (16/5/2022) di nomor Women's Floor Exercise setelah mencatatkan perolehan poin 12.700.
Raihan poin yang membawa Rifda Irfanaluthfi meraih medali emas setara dengan atlet Thailand, Sasiwimon Muchangpu.
Alhasil, Rifda Irfanaluthfi dan Sasiwimon Muchangpu berhak meraih medali emas bersama.
Mereka unggul atas pesenam Vietnam, Pham Nhu Phong, yang memperoleh medali perunggu berkat torehan 12.033 poin.
Keberhasilan Rifda di SEA Games 2021 Vietnam mendapat apresiasi dari Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati.
"Alhamdulillah yang paling saya banggakan dia bisa meraih medali emas di nomor all around karena itu merupakan prestise untuk senam artistik," kata Ita saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/5/2022).
"Kalau all around artinya dia bisa menguasai empat alat sekaligus. Ini merupakan satu pencapaian yang luar biasa. Empat alat itu berarti dia leading terus," ujarnya.
"Saya katakan itu merupakan pencapaian yang belum pernah dicapai selama ini," ucap Ita Yuliati melanjutkan.
Ita tak mampu menutupi rasa bangganya terhadap Rifda yang mampu melawan keterbatasan. Pasalnya, pesenam berusia 22 tahun itu bertanding dengan menahan rasa sakit di kaki dan bahunya.
Kepada Kompas.com, Ita mengatakan bahwa Rifda sudah lama mengalami cedera kaki.
Namun, tim dan Rifda memutuskan menunda operasi karena tak ingin persiapan menjelang SEA Games 2021 terganggu.
"Persiapannya cukup berat terutama bagi Rifda yang cedera kaki. Cedera itu sudah lama sebenarnya, tetapi karena takut mengganggu latihan jadi diputuskan untuk tidak dilakukan tindakan dulu sebelum SEA Games," ujar Ita.
"Pada saat SEA Games dia sangat kesakitan. Cederanya pasti karena latihan, mengenai tulang kering karena sering ada tolakan-tolakan jadi retak," tutur Ita melanjutkan.
"Jadi dia disemprot (obat penghilang rasa nyeri) terus saat mau tanding. Satu lagi di bahunya ada saraf-sara yang rusak dan sebenarnya harus dioperasi," kata dia.
"Sekarang kami bingung juga kalau mau dioperasi. Ini menjelang SEA Games tahun depan dan Asian Games. Kalau operasi pasti harus resting 6 bulan untuk pemulihan," ujar Ita Yuliati.
Setelah SEA Games 2021, Rifda pun dipersiapkan untuk tampil di Asian Games dan kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024.
https://www.kompas.com/sports/read/2022/05/21/11032788/perjuangan-rifda-irfanaluthfi-melawan-keterbatasan-berujung-2-medali-emas