5 Simbol Indonesia Menurut Pebalap Tim Rossi: Dari Bendera Merah Putih hingga Nasi Goreng

KOMPAS.com - Pebalap dari tim Mooney VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi, tampak antusias menghadapi seri MotoGP Mandalika. Dalam sebuah kesempatan, Bezzecchi menyebutkan lima hal yang menjadi simbol Indonesia di mata dunia.

MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika bakal segera digelar dalam hitungan hari.

MotoGP Mandalika yang mengusung titel resmi Pertamina Grand Prix of Indonesia akan dilangsungkan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (20/3/2022).

Adapun, Grand Prix Indonesia kali ini menjadi seri kedua dari kalender MotoGP 2022.

Sebelumnya, seri pertama telah dilaksanakan di Sirkuit Losail, Qatar, pada Minggu (6/3/2022) lalu.

Pada balapan pembuka tersebut, Enea Bastianini dari tim Gresini Racing tampil sebagai juara.

Setelah 25 tahun, balapan Kejuaraan Dunia MotoGP akhirnya kembali ke Indonesia.

Kali terakhir Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP adalah pada 1997. Kala itu, balapan digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Kini, Sirkuit Mandalika bakal menjadi saksi sejarah kembalinya ajang balapa motor paling bergengsi di dunia itu ke Indonesia.

Para pebalap yang akan tampil di Mandalika pun tampak antusias menatap MotoGP Indonesia, salah satunya adalah Marco Bezzecchi.

Sebelum beraksi di Mandalika, Bezzecchi bersama Mooney VR46 Racing Team yang merupakan tim balap milik Valentino Rossi mengunggah video singkat dengan tema "saatnya memasuki kehidupan Indonesia".

Dalam video singkat tersebut, Bezzecchi menyebutkan lima hal yang sangat identik dengan Indonesia.

Hal pertama yang menurut Marco Bezzecchi menjadi simbol Indonesia adalah bendera Merah Putih.

Selanjutnya, pebalap asal Italia itu menyebut kota Jakarta yang menurutnya juga menjadi simbol Indonesia.

Tiga hal berikutnya yang menurut Bezzecchi sangat identik dengan Indonesia adalah pencak silat, Gunung Krakatau, dan tentunya nasi goreng.

Bezzecchi melakoni debut balap di MotoGP pada seri pembuka di Qatar. Sayangnya, ia gagal menyelesaikan lomba karena terjatuh.

Kini, pebalap berusia 23 tahun itu sudah siap menghadapi balapan di Mandalika.

"Saya senang bisa kembali mengendarai motor. Di Qatar, kecuali terjatuh saat lomba, kami telah bekerja sangat baik dan perasaan kami selalu positif," ucap Bezzecchi.

"Di Mandalika, kami sudah melakukan tes dan akan menarik untuk dipahami dari mana kami akan memulai," kata Marco Bezzecchi menegaskan.