KOMPAS.com - Sebuah video berisikan nyanyian dukungan atau chant untuk Pratama Arhan sempat viral di media sosial.
Video nyanyian tersebut kali pertama diunggah di akun YouTube Brigataverde1969 yang menyebut dirinya sebagai wadah suporter Tokyo Verdy.
Dalam video tersebut, nama Pratama Arhan terdengar seperti "Puratama Aruhan".
Begitu juga nama Pratama Arhan yang ditulis dengan huruf katakana Jepang ????????? (Puratama Aruhan).
Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan tata bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang tidak menggunakan huruf alfabet seperti bahasa Indonesia atau Inggris.
Jepang menggunakan tiga huruf, yakni hiragana, katakana, dan kanji.
Dari tiga huruf tersebut, tidak ada huruf mati selain "n". Dalam kaidah linguistik, bahasa Jepang termasuk dalam sistem bahasa Mora atau kurangnya bunyi mati.
Adapun huruf hiragana dan katakana dapat diakses lewat tautan berikut >>> klik di sini.
Kemudian, setiap huruf mati dalam alfabet akan "disenyapkan" ke dalam huruf hiragana/katakana dengan vokal "u" atau "o".
Huruf vokal "o" hanya untuk pasangan huruf "t" dan "d".
Sebagai contoh, Pratama menjadi "pu-ra-ta-ma", karena tidak ada huruf "p" dalam bahasa Jepang, maka dimasukkan menjadi "pu".
Contoh lain, Cristiano Ronaldo menjadi "Ku-ri-su-ti-a-no ro-na-u-do" (?????????????).
Huruf "u" pada suku kata "ku" dan "su" nama Cristiano Ronaldo akan disenyapkan sehingga terkesan mati kendati jika ditulis dalam katakana akan tetap hidup.
Mengapa Nama Pratama Arhan Menggunakan Huruf Katakana?
Penggunaan huruf katakana dalam bahasa Jepang identik dengan kata serapan/bahasa dari luar (gairaigo).
Pratama Arhan adalah pemain Indonesia, otomatis dianggap orang luar oleh masyarakat Jepang.
Sehingga, nama Pratama Arhan akan menggunakan huruf katakana.
Hal yang sama juga dengan Andres Iniesta. Nama Andres Iniesta akan ditulis menggunakan huruf katakana, yakni A-n-do-re-su I-ni-e-su-ta (???????????).
https://www.kompas.com/sports/read/2022/02/22/11400048/kenapa-pratama-arhan-dipanggil-puratama-aruhan-di-jepang-