Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenpora Bawa Usulan Diskresi Karantina dari NOC Indonesia ke Rapat Terbatas

KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menindaklanjuti usulan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) terkait diskresi karantina pelaku olahraga dari luar negeri.

Menpora berjanji membawa usulan ini agar bisa dibahas di Rapat Terbatas pekan depan.

Hal ini diungkapkan Menpora usai menggelar rapat bersama Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI Pusat) Marciano Norman, perwakilan federasi olahraga nasional, serta perwakilan Kementerian Kesehatan dan BNPB yang digelar hybrid di Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (19/01).

Turut hadir pula dari NOC Indonesia, yaitu Sekretaris Jenderal Ferry Kono, Wasekjen II Wijaya Noeradi, serta Direktur Hubungan Internasional Lilla Hovard.

“Sesuai arahan BNPB, kami diminta menyampaikan surat kepada Presiden RI Joko Widodo agar bisa dibahas di rapat terbatas dalam waktu dekat sehingga mereka memiliki landasan. Secapatnya saya akan sampaikan aspirasi stakeholder dan cabang olahraga (cabor) kepada Presiden,” kata Menpora dalam jumpa pers.

NOC Indonesia mengusulkan diskresi karantina pelaku olahraga dari luar negeri setelah mendengar pengalaman dan masukan dari federasi nasional yang kesulitan menyelenggarakan turnamen internasional di Indonesia karena durasi karantina.

Begitu juga atlet, pelatih, dan official yang pulang usai tryout dari luar negeri.

Panjangnya masa karantina dinilai juga menyulitkan perwakilan oganisasi olahraga internasional yang berencana ke Indonesia dalam rangka meninjau kesiapan tuan rumah single atau multi event berskala internasional.

Contohnya, Asosiasi Komite Olimpiade Indonesia (ANOC) yang dijadwalkan datang akhir Januari untuk melihat kesiapan Indonesia sebagai kandidat ANOC World Beach Games 2023.

“Kami mengusulkan diskresi karantina pelaku olahraga. Kami sudah berkirim surat ke Kemenpora pada 12 Januari, dan langsung ditindaklanjuti," kata Okto, sapaan Raja Sapta.

"Ini diperlukan karena banyak multi-event tahun ini, dan ketika cabor misalnya tryout 14 hari di luar negeri, terutama cabor kategori terukur, mereka ‘dikandangi’ tujuh sampai 10 hari di sini maka tryout menjadi percuma."

"Tidak mungkin ketika kompetisi internasional, atlet, official, dan panitia dari luar yang datang menjalani karantina panjang. Harus ada solusi, bisa memakai sistem bubble,” lanjutnya.

Sementara untuk perjalanan distinguished person di olahraga internasional, dikatakan Okto, bisa menggunakan sistem bubble. Dengan catatan sudah vaksin dan negatif PCR test setibanya di bandara.

Hal ini seperti pengalamannya ketika datang ke Yunani, Dubai, dan Singapura untuk memenuhi undangan NOC Indonesia atau kebutuhan Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA.

Semua negara tersebut memiliki aplikasi serupa dengan PeduliLindungi yang bisa digunakan Warga Negara Asing (WNA).

“Terkait durasi karantina dan detailnya, saya serahkan kepada ahlinya. Saya pribadi yakin karena pemerintah kalau dalam urusan olahraga pasti memberikan keputusan yang cepat semoga kita segera mendapatkan jawaban,” tambah Okto,” tambah Okto.

Ketua KONI Pusat Marciano Norman menyambut baik usulan NOC Indonesia.

“Saya mendukung usulan Pak Okto. Banyak masalah karantina terkait periodesasi atlet. Karantina di kamar tidak bisa membuat mereka bergerak,” kata Marciano.

Usulan NOC Indonesia juga disambut baik oleh federasi nasional. Lima federasi nasional hadir dalam rapat yaitu, Perbakin, PSSI, PELTI, PODSI, dan PABSI.

Mereka satu suara untuk meminta kelonggaran masa karantina bagi pelaku olahraga.

"PSSI dalam situasi tidak nyaman. Kami menghargai prokes yang ketat, tapi di sisi lain kami perlu menjaga keseimbangan federasi di mata negara lain,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam rapat.

Ada beberapa event sepak bola, seperti FIFA Match Day 24 dan 27 Januari di Bali melawan Bangladesh, tetapi mereka membatalkan kedatangannya karena prokes di negara kita."

"Itu tidak nyaman. Dalam kesempatan ini, seperti disampaikan Ketua NOC, ada beberapa hal di olahraga yang perlu diberikan diskresi. Kami harap bisa mendapatkannya untuk laga Timnas melawan Timor Leste."

Begitu juga Perbakin dan Pelti yang akan mengadakan turnamen internasional dalam waktu dekat.

Perbakin akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia ISSF Grand Prix Rifle/Pistol pada 8-18 Februari.

Sementara itu Pelti menjadi penyelenggara saat Tim Davis Indonesia menjamu Venezuela pada Playoff World Group II Davis Cup, 4-5 Maret.

“Ada 12 negara di Kejuaraan Dunia ISSF, tetapi ada beberapa negara mengundurkan diri karena aturan karantina. Mereka ingin agar sistem bubble bisa diterima di Indonesia,” ujar Sekjen Perbakin Hendry Oka.

"Aturan e-visa juga berpotensi menghambat kedatangan kontingen karena harus ada pernyataan resmi tertulis dari pemerintah untuk keperluan karantina. Kami berharap, paparan dari NOC Indonesia terkait diskresi karantina bisa dipenuhi."

Sekjen Pelti Lani Sardadi menyampaikan keinginan serupa.

Sebagai informasi, Federasi Tenis Internasional meminta agar karantina tidak lebih dari 36 jam karena menyangkut kebugaran atlet.

“Kami tetap ingin menjadi tuan rumah, kalau dipindah ke negara netral, kita tetap menjadi penyelenggara. Saya rasa tidak efisien secara anggaran dana keuntungan status tuan rumah hilang. Semoga kami bisa mendapat solusi terbaik,” kata Lani.

https://www.kompas.com/sports/read/2022/01/19/20100038/kemenpora-bawa-usulan-diskresi-karantina-dari-noc-indonesia-ke-rapat

Terkini Lainnya

Jelang Musyawarah Nasional, Aremania Mulai Era Satu Jiwa Berbadan Hukum

Jelang Musyawarah Nasional, Aremania Mulai Era Satu Jiwa Berbadan Hukum

Liga Indonesia
Media Italia Kaitkan Emil Audero dengan Como, Transfer Masuk Akal

Media Italia Kaitkan Emil Audero dengan Como, Transfer Masuk Akal

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Madura United Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Madura United Malam Ini

Liga Indonesia
Prediksi Persib Vs Madura United, Duel Antar Lini dan Pertemuan Terakhir

Prediksi Persib Vs Madura United, Duel Antar Lini dan Pertemuan Terakhir

Liga Indonesia
Jadwal Final Malaysia Masters 2024, Rinov/Pitha Lawan Wakil Tuan Rumah

Jadwal Final Malaysia Masters 2024, Rinov/Pitha Lawan Wakil Tuan Rumah

Badminton
Man City Takluk dari Man United, Guardiola Mengaku Salah Strategi

Man City Takluk dari Man United, Guardiola Mengaku Salah Strategi

Liga Inggris
Bruno Fernandes Utarakan Pendekatan Tepat Ten Hag di Final Piala FA

Bruno Fernandes Utarakan Pendekatan Tepat Ten Hag di Final Piala FA

Liga Inggris
Daftar Juara Piala FA, Man United Tempel Arsenal

Daftar Juara Piala FA, Man United Tempel Arsenal

Liga Inggris
Pernyataan Sir Jim Ratcliffe Usai Final Piala FA, Tanpa Singgung Ten Hag

Pernyataan Sir Jim Ratcliffe Usai Final Piala FA, Tanpa Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Hasil Real Madrid Vs Real Betis 0-0, Perpisahan Emosional Toni Kroos

Hasil Real Madrid Vs Real Betis 0-0, Perpisahan Emosional Toni Kroos

Liga Spanyol
Ten Hag: Saya Akan Menangkan Trofi di Tempat Lain Jika Tak Diinginkan di Sini

Ten Hag: Saya Akan Menangkan Trofi di Tempat Lain Jika Tak Diinginkan di Sini

Liga Inggris
Leverkusen Juara DFB Pokal, Pasukan Alonso Tak Terkalahkan di Jerman

Leverkusen Juara DFB Pokal, Pasukan Alonso Tak Terkalahkan di Jerman

Bundesliga
Al Ain Juara Liga Champions Asia, Crespo Bekuk Kewell, Revans Istanbul

Al Ain Juara Liga Champions Asia, Crespo Bekuk Kewell, Revans Istanbul

Internasional
Hasil Juventus Vs Monza 2-0: Trisula Montero, Aksi Sohib Ronaldo

Hasil Juventus Vs Monza 2-0: Trisula Montero, Aksi Sohib Ronaldo

Liga Italia
Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Usung Filosofi Madruji

Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Usung Filosofi Madruji

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke