Omicron Mengamuk di AS, Bintang-bintang Olahraga Negeri Paman Sam Menepi

KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron mengamuk di Amerika Serikat dan mengacaukan jadwal-jadwal pertandingan di liga American Football (NFL), basket (NBA), dan hokie es (NHL). Tak hanya itu, beberapa nama terbesar di dunai olahraga Amerika Serikat juga harus menepi.

NFL melaporkan catatan dua hari terburuk perihal banyaknya jumlah kasus positif sepanjang pandemi Covid-19 pada Senin dan Selasa awal pekan ini.

Sekitar 88 kasus positif ditemukan hanya dalam dua hari tersebut. Namun, NBC News menyebut jumlah nyata kasus bisa berada di angka 100 mengingat nama-nama terus keluar masuk daftar.

Kepala Medis NFL Dr Allen Sills melaporkan varian Omicron ditemukan di antara kasus-kasus tersebut. Ia mengatakan, varian tersebut akan menjadi dominan di AS dalam beberapa pekan ke depan.

Para pemilik klub NFL telah bertemu pada medio pekan ini untuk memberikan suntikan booster demi mencegah penyebaran.

Salah satu tim, Cleveland Browns, bahkan mempunyai 18 pemain di daftar Covid. 

Beberapa bintang NFL seperti Odell Beckham Jr (Los Angeles Rams) dan Chris Jones (Kansas City Chiefs) juga harus menepi.

NFL tengah berpacu dengan waktu mengingat mayoritas tim akan memperebutkan tempat di playoff, disusul sebulan playoff yang berujung ke Super Bowl pada 13 Februari.

Di NBA, Chicago Bulls telah menunda dua pertandingan mereka setelah 10 pemain menjalani protokol Covid-19.

Sementara, MVP dua kali NBA, Giannis Antekounmpo yang membawa Milwaukee Bucks ke gelar juara musim lalu juga masuk protokol Covid.

Protokol Covid-19 di NBA mengharuskan semua pemain yang dites positif masuk ke periode karantina mandiri 10 hari atau memberikan hasil tes negatif beruntun dalam waktu terpisah 24 jam, diikuti oleh pemindaian kesehatan.

Di lapangan hoki es, sebanyak 140 pemain NHL telah masuk ke daftar protokol Covid musim ini.

Bahkan, ada dua lusin nama baru yang ditambahkan sejak Senin.

Tim Calgary Flames harus membatalkan tiga laga mereka ke depan karena enam pemain dan seorang staff masuk protokol Covid tersebut.

Kasus-kasus ini datang di tengah upaya vaksinasi yang terhitung sukses dari liga-liga olahraga Amerika Serikat.

Menurut USA Today, NFL melaporkan angka 95 persen pemain mereka telah menjalani vaksinasi, NBA melebihi 97 persen, dan NHL juga hanya memiliki satu pemain yang menolak divaksin.

Di NBA, sekitar 60 persen pemain dikabarkan telah mendapat suntikan booster.

NFL dan liga-liga lain sendiri tak dapat memaksakan vaksin kepada para pemain dan hanya bisa merekomendasikan dengan kuat agar mereka menerima suntikan booster.

"Virus corona dan semua variannya adalah virus kesetaraan," ujar William Parham, profesor di Loyola Marymount University di Los Angeles dan juga seorang psikologis yang bekerja bersama atlet elite.

"Maksudnya, virus itu tidak mendiskriminasi. Semua rentan terhadap virus ini termasuk atlet-atlet terbaik dan berbakat. Mereka tidak anti."

Menurut seorang pakar kesehatan dari Arizona AS, Will Humble, kasus-kasus Covid varian Omicron meruak di antara para pemain yang telah mengalami penurunan imunitas vaksin, terutama para pemain NBA yang telah divaksin penuh pada Maret-April lalu.

Humble mengutarakan walau Omicron ini tak seganas varian-varian sebelumnya, varian baru tersebut bisa menyebar dengan sangat cepat apalagi di suatu tim olahraga di mana kontak dekat tak bisa dicegah.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar para pemain mengambil suntikan booster secepat mungkin.

"Jika Anda mengambil booster, peningkatan antibodi berlipat bisa mengalahkan virus tersebut,"t tuur Humble.

"Setelah mendapatkan booster, Anda terlindungi dari varian Omicron dan juga Delta."