KOMPAS.com - Penampilan pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, berbeda dengan laga-laga sebelumnya.
Pada pertandingan Liga 1 2021-2022 antara Arema FC vs PSIS Semarang di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Sabtu (25/9/2021) malam WIB, Eduardo Almeida menggunakan rompi latihan tim asuhnya.
Eduardo Almeida terlihat mengenakan rompi berwarna oranye di pinggir lapangan sembari berteriak memberi instruksi kepada Hanif Sjahbandi dkk.
Ada beberapa faktor yang membuat Almeida harus memakai rompi latihan berwarna oranye. Padahal pada pertandingan sebelum-sebelumnya, Almeida acapkali memakai kemeja tanpa tambahan atribut lainnya.
Namun, kali ini dia harus memakain rompi. Hal tersebut dilakukan agar tidak mengganggu pandangan tim anak asuhnya sekaligus tak melanggar aturan pasal 43 ayat 4 terkait warna.
Dalam Regulasi BRI Liga 1 2021-2022 pasal tersebut tertuliskan: "Setiap ofisial yang terdaftar dalam formulir pertandingan wajib menggunakan seragam yang sama sesuai dengan yang didaftarkan dan tidak menggunakan warna yang sama dengan warna seragam pemain yang bertanding dan seragam wasit."
Seperti diketahui, warna baju yang dikenakan Eduardo Almeida saat laga Arema FC vs PSIS Semarang berwarna gelap hitam. Artinya tidak melanggar aturan karena kedua tim tidak ada yang memakai jersey berwarna dominasi hitam.
Hanya saja, warna hitam milik Almeida hampir mirip dengan jersey Arema FC yang berwarna biru gelap atau dongker.
Sekilas memang jenis warna antara baju Almeida berbeda dengan jersey Arema FC.
Akan tetapi, hal tersebut akan sulit dibedakan oleh para pemain maupun wasit saat laga Arema FC vs PSIS Semarang berjalan karena memiliki karakter sama, gelap.
Karena karakter warna gelap yang hampir mirip dan sedikit menyerempet dengan pasal 43 ayat 4 itu, Eduardo Almeida mencari solusi agar warna baju gelap yang dia pakai berbeda dengan pemain maupun wasit.
Solusi memakai rompi latihan cukup ideal agar dia bisa dibedakan dengan pemain, terlebih posisinya di pinggir lapangan.
Sebaliknya, hal berbeda ditunjukkan oleh pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury, yang juga memakai pakaian berwarna hitam.
Secara aturan, Imran tidak melanggar. Akan tetapi, karakter warna gelap antara hitam dan biru dongker cukup sulit dibedakan oleh pemain ketika bertanding.
Kemiripan karakter warna gelap antara baju Imran dengan jersey Arema besar kemungkinan bagian dari "strategi" yang bisa sedikit mengacaukan ritme tim lawan.
Terlepas dari aturan tersebut, laga Arema vs PSIS berakhir dengan imbang tanpa gol alias 0-0.
Berkaca dari hasil tersebut, PSIS belum pernah terkalahkan dalam empat laga awal Liga 1 2021, tepatnya dua kali imbang dan dua kali menang.
Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS, berhak berada di posisi keempat klasemen Liga 1 2021-2022 pekan keempat.
Sebaliknya, Arema belum pernah menang satu kali pun dalam empat pertandingan awal, tepatnya tiga imbang sekali kalah.
Hasilnya, mereka bertengger di posisi ke-14 klasemen Liga 1 2021-2022.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/09/26/05400098/faktor-yang-membuat-pelatih-arema-fc-pakai-rompi-latihan