Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Alasan Mengapa Banyak Orang Membenci Manchester United

KOMPAS.com - Manchester United adalah klub tersukses di kompetisi Liga Inggris dengan koleksi 20 gelar juara, termasuk 13 trofi di era Premier League.

Namun, dukungan untuk Man United seperti berbanding lurus dengan kebencian dari fans tim lain terhadap klub berjulukan Setan Merah tersebut.

Meski sudah puasa gelar Premier League selama delapan musim, Manchester United pernah mendominasi kompetisi teratas Liga Inggris itu pada era 1990-an dan 2000-an.

Bahkan, Setan Merah tercatat pernah dua kali melakukan hat-trick juara Premier League yaitu pada periode 1998-1999 hingga 2000-2001 dan 2006-2007 hingga 2008-2009.

Sementara di kompetisi antarklub Eropa, Man United sukses meraih gelar juara Liga Champions pada 1999 dan 2008.

Akan tetapi, di balik kesuksesan Manchester United, muncullah orang-orang yang membenci mereka.

Pada 2018 lalu, Manchester Evening News merilis daftar klub Premier League yang paling dibenci berdasarkan hasil survei yang mereka lakukan.

Dalam daftar tersebut, Man United (68,1 persen) berada di urutan kedua, tepat di bawah Chelsea (68,7 persen) yang menghuni posisi teratas.

Lantas mengapa banyak orang yang tidak menyukai Manchester United?

Berikut KOMPAS.com merangkum tujuh alasan mengapa orang-orang membenci Man United, seperti dilansir dari FourFourTwo dan The Sportster.

1. Theatre Of Dreams

Theatre Of Dreams adalah sebutan untuk stadion markas Manchester United, Old Trafford. Adapun, frase "the theatre of dreams" pertama kali diucapkan oleh legenda Setan Merah dan timnas Inggris, Sir Bobby Charlton.

Bagi orang yang bukan pendukung Man United, sebutan Theatre of Dreams dibenci karena hal itu dianggap sebagai cara untuk membesarkan diri dan upaya untuk membangun keunggulan atas orang lain.

2. Komersialisasi

Manchester United menjadi salah satu klub terkaya di dunia salah satunya melalui strategi pemasaran merchandise yang mereka lakukan.

Namun di lain sisi, Man United juga merupakan salah satu klub di Premier League yang menerapkan biaya tinggi untuk tiket pertandingan mereka.

Faktor-faktor itu membuat banyak orang percaya bahwa Man United hanya peduli tentang menghasilkan lebih banyak uang, tanpa mempertimbangkan bagaimana perjuangan fans untuk membayar itu semua.

3. Fergie Time

Sir Alex Ferguson adalah manajer terhebat dalam sejarah Premier League di mana ia sukses membawa Man United menjadi juara 13 kali. Salah satu hal yang sangat identik dengan Sir Alex adalah "Fergie Time".

Fergie Time mengacu pada kebiasaan wasit yang menambahkan lebih banyak waktu injury time pada pertandingan di mana Man United membutuhkan gol.

Fergie Time biasanya dimulai dengan Sir Alex Ferguson menunjuk arlojinya menjelang akhir pertandingan. Fergie Time terkadang menjadi mimpi buruk bagi tim lawan ketika Man United mencetak gol pada menit-menit akhir laga.

Hal itu tidak disukai oleh manajer dan pemain lawan yang timnya kehilangan poin dari kejadian seperti itu.

Soal Fergie Time, Sir Alex kemudian mengklaim bahwa ia melakukan itu untuk menciptakan ketegangan bagi lawan.

4. Transfer Pemain

Tak hanya berani mendatangkan pemain-pemain bintang dengan harga mahal, Man United juga kerap membajak pemain yang notabene adalah idola pendukung tim rival.

Hal itu mereka lakukan ketika memboyong Wayne Rooney dari Everton dan Robin van Persie dari Arsenal.

Fans pasti akan marah ketika pemain pujaan mereka pindah ke klub lain dengan iming-iming gaji lebih tinggi dan kesempatan lebih besar untuk meraih trofi.

5. Ulah para pemain

Tindakan yang dilakukan oleh beberapa pemain Manchester United membuat mereka dibenci oleh fans dari tim lawan.

Beberapa contoh ulah pemain Man United yang mengundang amarah pendukung tim lawan adalah tendangan kungfu Eric Cantona ke penggemar Crystal Palace, tekel horor Roy Keane kepada Alf-Inge Haaland (Manchester City), dan selebrasi Gary Neville di hadapan fans Liverpool.

6. Sir Alex Ferguson

Ketika menukangi Manchester United dari 1986 hingga 2013, Sir Alex dikenal sebagai manajer yang sangat percaya diri dan kerap bicara blak-blakan. Namun, hal ini juga yang membuatnya dicap arogan.

Sir Alex juga pernah terlibat psywar alias perang urat saraf dengan lawan-lawannya semisal Rafael Benitez, Kevin Keegan, dan Arsene Wenger.

Kesuksesan selama bertahun-tahun membuat Manchester United bisa mengumpulkan banyak penggemar di seluruh dunia.

Namun, The Sportster menyebut bahwa beberapa dari mereka adalah glory hunter alias fans yang hanya mendukung ketika tim meraih kesuksesan. Lebih buruk lagi, beberapa dari mereka bahkan tidak tahu apa-apa tentang Manchester United.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/08/08/17400008/7-alasan-mengapa-banyak-orang-membenci-manchester-united

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang Atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke