Pertarungan antara dua organisasi seni bela diri campuran terbesar di dunia itu kemudian berpotensi hadir dalam tajuk ONE vs UFC Mega Event.
Ajang ini menjadi langka karena ONE Championship dan UFC sejatinya merupakan pesaing di dunia bela diri campuran.
Faktanya, pertarungan antara dua organinasi bela diri campuran juga hanya terjadi beberapa kali dalam sejarah.
Namun, ajang yang dinilai langka kini bisa saja terwujud mengingat niat serius dari Ketua dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong.
Chatri Sityodtong mengatakan bahwa ONE vs UFC akan menjadi ajang seni bela diri terbesar sepanjang masa.
Dia yakin para petarung ONE Championship dapat memberikan perlawanan kepada daftar nama pertarung UFC ketika berduel di atas arena.
"Saya pasti ingin melihat yang terbaik dari Timur melawan yang terbaik dari Barat," kata Sityodtong dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, Senin (31/5/2021).
"UFC vs ONE Championship menurut saya akan menjadi fenomenal. Saya pikir seluruh dunia akan menontonnya, dan saya ingin melihat juara dunia vs juara dunia. Jadi, yang pasti saya terbuka untuk itu," ujar Sityodtong.
UFC memiliki kekuatan di pasar Amerika Utara. Organisasi seni bela diri campuran pimpinan Dana White itu kini merupakan promotor terbesar dan paling berpengaruh di wilayah tersebut.
Namun, ONE Championship memiliki kekuatan yang sama di Asia. Mereka memiliki basis penggemar yang terbilang sangat besar.
Dalam hal bakat, Sityodtong memiliki keyakinan bahwa pahlawan seni bela diri di ONE Championship setara atau bahkan lebih baik daripada petarung UFC mana pun.
Keyakinan Sityodtong setidaknya sejalan dengan fenomena yang belakangan terjadi di pentas ONE Championship.
Sejumlah mantan petarung UFC seperti Eddie Alvarez dan Demetrious Johnson mendapat hasil kurang ideal pada pertarungan ONE Championship sepanjang April 2021.
Eddie Alvarez selaku mantan juara kelas ringan (lightweight) UFC menderita kekalahan DQ yang kontroversial dari Iuri Lapicus pada ONE on TNT I (yang kemudian dibatalkan menjadi No Contest).
Setelah itu, Eddie Alvarez kembali takluk di hadapan petarung Korea Selatan Ok Rae Yoon pada ONE on TNT IV, sekaligus memupus harapannya untuk meraih gelar.
Apabila penampilan para petarung papan atas UFC baru-baru ini menjadi tolok ukur, kesenjangan bakat antara kedua organisasi jauh lebih dekat daripada yang dipikirkan banyak orang.
Dalam rilis yang diterima KOMPAS.com, ONE telah membayangkan sejumlah pertarungan antara jawara ONE dan juara UFC.
Di antaranya adalah duel kelas ringan Christian Lee vs Charles Oliveira, pertarungan klasik Reiner de Ridder vs Israel Adesanya, hingga pertemuan antara dua petarung wanita terbaik, Angela Lee dan Rose Namajunas.
Ide acara ONE vs UFC, hasil promosi silang antara organisasi seni bela diri campuran terbesar ini akan membuat para penggemar menantikannya.
Chatri Sityodtong selaku Ketua dan CEO ONE Championship pun ingin mewujudkan rencana gelaran akbar ONE vs UFC tersebut.
Dia baru-baru ini mengunggah pernyataan lewat akun media sosial pribadi.
Lewat unggahan itu, Sityodtong menyatakan kesiapan untuk menyambut ajang ONE vs UFC.
"Saya pasti akan menyambut mega event ONE vs UFC," tulis Chatri Sityodtong di akun Instagram pribadinya.
Konten ini merupakan artikel yang ditulis oleh ONE: Championship sebagai bagian dari kerja sama dengan KOMPAS.com.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/05/31/21000088/ceo-one-championship-sambut-gelaran-akbar-one-vs-ufc