KOMPAS.com - Pemain belakang asal Madura United, Andik Rendika Rama, merasakan secara langsung ketegasan dari sosok pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Andik Rendika Rama merupakan satu dari 36 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan atau training center (TC) timnas U22 Indonesia guna persiapan SEA Games 2021.
Bersama Shin dalam TC yang telah digelar pada 20-31 Desember 2020 tersebut, dia mengungkapkan perbedaan jelas antara Shin dengan pelatih lokal.
Andik mengatakan bahwa di bawah besutan Shin Tae-yong harus benar-benar disiplin tanpa pandang bulu.
"Kalau itu beda sekali (dengan pelatih lokal pada umumnya)," kata Andik, dikutip dari Tribun Madura.
"Shin Tae-yong benar-benar harus disiplin," ujar dia melanjutkan.
Soal disiplin itu, kata Andik, bukan hanya soal latihan di lapangan. Tetapi, juga di luar dunia si kulit bulat.
Misalnya terkait dengan makan hingga waktu kumpul pemain, semua harus sesuai aturan.
Untuk membuat pemain lebih disiplin, Shin Tae-yong juga menerapkan denda bagi yang melanggar.
Karena semua itulah, Andik menjadi tak memiliki niatan sedikitpun melanggar peraturan yang ada.
"Jangan sampai melanggar yang sudah ditentukan," ucap Andik.
"Mulai makan, waktu kumpul, harus benar-benar disiplin dan tepat waktu.
"Termasuk juga jam 9 malam, kami juga harus absen ke kamar dokter," ujarnya.
Satu hal lain yang membuat Shin terlihat berbeda di mata Andik adalah perhatian sang pelatih dengan keamanan kaki.
Selama TC berlangsung, pelatih asal Korea Selatan ini mewajibkan anak asuhnya memakai deker.
"Kalau di klub tidak pakai (deker) gak masalah, ini harus dipakai, pokoknya dia pelatih disiplin banget," tuturnya.
https://www.kompas.com/sports/read/2021/01/01/18000018/ketegasan-shin-tae-yong-berbeda-dibanding-dengan-pelatih-lokal