Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Toni Kroos: Kami Hanyalah Boneka di Mata FIFA dan UEFA

KOMPAS.com - Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, tak senang dengan banyaknya kompetisi yang harus dilalui pesepak bola profesional dewasa ini.

Toni Kroos menganggap para pemain hanyalah "boneka" bagi FIFA dan UEFA karena mereka tak pernah ditanya pendapatnya ketika para otoritas sepak bola hendak menciptakan kompetisi baru.

Mayoritas pemain kini menghadapi jadwal luar biasa padat di tengah pandemi virus corona.

Pemain tengah berusia 30 tahun tersebut dan rekan-rekannya di Real Madrid kini praktis bermain 3-4 hari sekali sejak awal September.

Para pemain Real Madrid hanya beristirahat satu bulan sejak akhir musim kompetisi lalu dengan kekalahan 1-2 dari Manchester City di Liga Champions (8/8/2020) dan dimulainya kampanye musim ini dengan laga tandang kontra Real Sociedad (21/9/2020).

Jadwal padat di Liga Spanyol dan Liga Champions masih ditambah oleh ronde laga-laga internasional yang meliputi persahabatan dan partai UEFA Nations League.

Kroos mengatakan keberadaan kompetisi ini hanyalah demi profit belaka.

"Jelas dengan kompetisi yang baru diciptakan ini, kami para pemain hanyalah boneka bagi FIFA dan UEFA," tuturnya seperti dikutip dari As.

"Kompetisi baru seperti Nations League atau ekspansi Piala Dunia Antarklub dibuat hanya untuk memaksimalkan profit dan mereka mendorong para pemain ke batas-batas fisik baru."

Toni Kroos juga tak sepakat dengan wacana penyelenggaraan Liga Super Eropa.

Ia menilai keberadaan kompetisi yang terbatas bagi klub-klub elite seperti itu tak sejalan dengan semangat sepak bola.

Sang gelandang juga khawatir hal ini bakal semakin menciptakan jurang antara klub-klub kaya dan sisanya.

"Terkadang, lebih baik untuk tak mengubah sesuatu apapun," ujarnya lagi.

Sebanyak satu lusin tim elite Eropa dikabarkan ingin membentuk kompetisi baru beranggotakan 18 tim.

Rencananya, kompetisi ini akan memakai format liga dengan tim-tim teratas akan bermain dalam format knockout untuk menentukan sang juara.

Setiap klub rencananya dapat bermain hingga 30 kali dalam satu musim ESL.

Kompetisi ini dilaporkan mendapat sokongan dana dari bank Wall Street JP Morgan dalam angka fantastis 6 miliar dolar berupa utang yang bisa dibayarkan kembali lewat pemasukan hak siar ke depannya.

Sky Sports mengklaim bahwa setiap klub pendiri akan menerima fee ratusan juta pound untuk berpartisipasi.

Kompetisi ini akan jalan paralel dengan musim sepak bola Eropa dan bakal secara efektif mengkudeta Liga Champions sebagai turnamen antarklub paling top di Eropa.

Jelas, rencana ini sudah mendapat oposisi dari UEFA.

"Presiden UEFA (Aleksander Ceferin) telah berulang kali bilang bahwa UEFA dengan kuat menolak adanya suatu Liga Super," tutur pernyataan juru bicara UEFA.

"Prinsip-prinsip solidaritas, promosi, degradasi, dan liga-liga terbuka tak bisa dinegosiasi."

"Ini yang membuat sepak bola Eropa berhasil dan Liga champions adalah kompetisi olahraga terbaik di dunia."

https://www.kompas.com/sports/read/2020/11/11/21470208/toni-kroos-kami-hanyalah-boneka-di-mata-fifa-dan-uefa

Terkini Lainnya

De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

Liga Italia
Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

Liga Inggris
Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

Liga Italia
Borobudur Marathon 2024 Usung Tema 'Run On, Mark It!', Target 10.000 Pelari

Borobudur Marathon 2024 Usung Tema "Run On, Mark It!", Target 10.000 Pelari

Olahraga
Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

Badminton
Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

Badminton
Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

Internasional
Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

Internasional
Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya 'Comeback'

Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya "Comeback"

Liga Indonesia
Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki '4-3-3' dari Ibra

Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki "4-3-3" dari Ibra

Liga Italia
Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

Liga Spanyol
Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

Liga Indonesia
Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

Timnas Indonesia
Erik ten Hag: Saya Tak Ragu Terus Latih Man United, tetapi...

Erik ten Hag: Saya Tak Ragu Terus Latih Man United, tetapi...

Liga Inggris
Penyebab Persib Leluasa Bergerak Saat Kalahkan Madura United

Penyebab Persib Leluasa Bergerak Saat Kalahkan Madura United

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke