Liga 1 dan Liga 2 Ditunda Lagi, Timnas U19 Indonesia Ikut Kena "Getahnya"

KOMPAS.com - Dampak penundaan kembali Liga 1 dan Liga 2 2020 menjalar hingga timnas U19 Indonesia.

Timnas U19 Indonesia saat ini masih berada di Kroasia. Mereka menjalani pemusatan latihan di sana sejak awal September.

Sesuai jadwal, timnas U19 Indonesia akan kembali ke Tanah Air pada awal Oktober ini setelah menyelesaikan semua agenda TC di Kroasia, termasuk laga uji coba.

Kemenangan 1-0 atas Dinamo Zagreb di Stadion Stadion Maksimir, Senin (28/9/2020) menjadi laga "perpisahan" Garuda Muda.

Setelah ini, para pemain timnas U19 Indonesia bakal kembali ke klub mereka masing-masing.

Namun, kepulangan pasukan Shin Tae-yong ke Indonesia tampaknya batal terjadi dalam waktu dekat.

Hal itu tidak terlepas dari penundaan kembali Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga November.

Dengan penundaan ini, otomatis kompetisi tidak berjalan dan para pemain juga bakal "nganggur".

Oleh karena itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta, skuad timnas U19 Indonesia tetap bertahan di luar negeri.

"Karena Liga 1 dan Liga 2 ditunda maka kami memutuskan timnas tetap bertahan di luar negeri," kata Iriawan dalam konfrensi pers yang juga dihadiri oleh Menpora, Zainudin Amali, di Kantor Kemenpora RI, Selasa (29/9/2020).

"Kepulangan mereka tidak akan berarti apa-apa pada peningkatan skil," imbuh pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Liga 1 dan Liga 2 musim ini awalnya akan dilanjutkan pada 1 Oktober, tetapi harus ditunda karena tidak mrndapat izin keamanan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Polri memutuskan tidak akan memberi izin keramaian dalam berbagai tingkatan tertentu karena situasi pandemi virus corona di Indonesia yang belum membaik.

Iwan Bule menyebut PSSI menghormati keputusan Polri itu, sembari berharap pandemi mereda sehingga kompetisi bisa berputar kembali pada November 2020.

"Menyikapi hal ini, PSSI menghormati dan memahami keputusan Mabes Polri. Pertimbangan keamanan, keselamatan, dan kemnanusiaan paling utama," ucapnya.

"Kami mohon satu bulan agar bisa menggulirkan kompetisi kembali. Jika tidak, satu generasi tahun ini akan kesulitan," ujar Iwan Bule.