Keinginan "Comeback" Mike Tyson Terancam Dicegah Otoritas Tinju

KOMPAS.com - Keinginan legenda tinju kelas berat, Mike Tyson, kembali ke ring alias "comeback" terancam dicegah oleh otoritas tinju.

Mantan petinju tenar asal Inggris, Ricky Hatton, yang mengaku mengidolakan Tyson, menyatakan tidak setuju dengan rencana itu.

Diberitakan BolaSport.com, Hatton yang dulu turun di kelas welter menunjukkan sikap keberatan terkait rencana Tyson untuk naik ke atas ring lagi.

Sikap yang ditunjukkan oleh pria asal Inggris itu cukup beralasan. Apalagi jika melihat usia Tyson yang saat ini sudah 54 tahun.

Dengan usia tersebut, akan ada risiko lebih besar yang diterima andai Tyson tetap nekat ingin bertinju.

Selaku fan, Hatton mengaku tak mau melihat Tyson terluka.

"Sungguh hal fantastis bisa melihat dia (Mike Tyson) dengan usianya saat ini masih berada di sebuah gym," kata Ricky Hatton, dilansir BolaSport.com dari Dailymail.

"Namun, dengan usianya yang sudah menginjak 50 tahun ke atas, saya tidak ingin melihat pahlawan saya itu terluka."

"Kami tidak bisa membiarkan Mike Tyson menjalani sebuah pertarungan dengan usianya yang sudah 54 tahun, tidak peduli kondisi fisiknya masih mumpuni."

"Saya harap saya akan mempunyai kondisi fisik seperti dia saat berusia 54 tahun nanti, mari kita sama-sama menenangkan Mike Tyson," tutur dia lagi.

Saking tak mau melihat Mike Tyson terluka, Ricky Hatton mengaku tak akan segan meminta bantuan otoritas tinju untuk turun tangan demi mencegah Mike Tyson naik ke atas ring lagi.

Hatton berharap, upayanya ini bisa membuat otoritas tinju turut mencegah ambisi Tyson.

"Kami harus menyelamatkan Mike Tyson atau otoritas tinju harus menyelamatkannya dia dari dirinya sendiri," kata Hatton.

Setelah pensiun pada tahun 2005, Mike Tyson membuat gempar dunia dengan rencananya naik ke atas ring tinju lagi dan menjalani laga ekshibis untuk keperluan amal.

Tyson pun langsung kebanjiran tantangan, baik dari arena tinju maupun ajang tarung lain, meski hingga kini belum ada konfirmasi mengenai siapa yang akan menjadi lawannya kelak. (Agung Kurniawan)