LAUSANNE, KOMPAS.com - Gerakan Atlet Global (GA) mengingatkan tentang penghormatan berlutut berkenaan dengan sikap antirasialisme yang bangkit kembali di AS.
"Melarang atlet melakukan penghormatan berlutu sama saja dengan melanggar hak asasi manusia," kata pernyataan gerakan itu.
GA mengutip Peraturan 50 pada Piagam Olimpiade.
Pada peraturan itu disebutkan bahwa tidak ada bentuk demonstrasi politik, agama, dan propaganda rasialisme yang diizinkan di situs, lokasi olahraga, dan area Olimpiade lainnya.
Sebelumnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpik Internasional (IPC) mengeluarkan pernyataan bahwa atlet yang melakukan penghormatan berlutu akan berhadapan dengan sanksi.
Sementara itu, beberapa induk olahraga di dunia memberikan izin penghormatan berlutut bagi para atlet mereka.
Penghormatan berlutut mengemuka lantaran tewasnya seorang warga kulit hitam George Floyd yang dibunuh dalam sebuah penangkapan oleh polisi Minneapolis.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/06/15/13124718/gerakan-atlet-global-ingatkan-tentang-penghormatan-berlutut