TOKYO, KOMPAS.com - Pandemi corona boleh saja menangguhkan banyak turnamen tenis internasional.
Hal tersebut menjadi kendala bagi para petenis untuk melakukan aktivitas latihan maupun pertandingan.
Akan tetapi, para petenis tidak kehilangan akal.
Mereka memanfaatkan teknologi digital untuk tetap beraktivitas.
Salah satu yang lazim dimanfaatkan para petenis adalah bermain game online.
Tak hanya sekadar bermain, para petenis memanfaatkan jemari mereka untuk mengumpulkan uang dan berdonasi.
Donasi itu, kata petenis Jepang, Kei Nishikori dimanfaatkan untuk membantu penanganan pandemi corona dan juga membantu rekan-rekan sesama petenis yang mengalami kesulitan keuangan selama pandemi berjalan.
Bulan lalu, misalnya, Nishikori dengan kemampuan backhand-nya menumbangkan rivalnya, petenis AS Frances Taifoe di Mutua Madrid Terbuka Virtual Pro.
Game ini merupakan edisi e-sports ATP Tour Masters 1000 di lapangan tanah liat.
Perhelatan olahraga virtual ini berhadiah 300.000 euro atau setara dengan 35 juta yen.
Petenis Andy Murray yang juga ikut dalam e-sports ini mendonasikan hadiah uang yang didapatnya untuk Layanan Kesehatan Nasional Inggis (NHS).
Hadiah untuk Murray itu juga didonasikan bagi petenis yang mengalami kesulitan keuangan selama pandemi corona.
https://www.kompas.com/sports/read/2020/05/14/20483708/pandemi-corona-petenis-mainkan-jemari-untuk-berdonasi