Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berkomunikasi yang Baik dalam Dunia Kerja

Kompas.com - 20/12/2023, 06:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita.

Pada saat berada di tempat kerja, kita harus mampu berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan. Lawan bicara juga perlu mengerti maksud dan arah pembicaraan kita.

Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dalam dunia kerja?

Cara berkomunikasi yang baik dalam dunia kerja, sebagai berikut:

Jadilah pendengar yang baik

Mendengarkan termasuk ke dalam bagian penting dari terbentuknya proses komunikasi yang baik.

Dengan mendengarkan, kita akan dapat untuk lebih memahami maksud dari perkataan orang lain, sehingga kita bisa memberikan respons yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Baca juga: Manfaat Keterampilan Mendengarkan: Profesional dan Pribadi

Pahami gaya komunikasi

Penting bagi kita untuk memahami gaya komunikasi orang-orang di lingkungan kita bekerja. Akan, tetapi hal ini bukanlah hal yang mudah, sehingga memerlukan waktu.

Pada umumnya, gaya komunikasi yang perlu diketahui, yakni:

Maksud dari perkataan orang yang berkomunikasi secara agresif cukup mudah untuk diketahui.

Akan tetapi, orang dengan gaya komunikasi agresif sering gagal mendengarkan orang lain, sering mengajukan pertanyaan dengan kasar, serta kerap memberikan perintah.

Dalam berkomunikasi, mereka biasanya memberikan kesan frontal saat menyampaikan sesuatu.

Orang dengan gaya komunikasi pasif biasanya terlihat cuek akan sesuatu. Mereka sering gagal dalam mengungkapkan perasaan atau kebutuhan mereka.

Hal ini membuat percakapan yang mereka lakukan cenderung sering didominasi oleh orang lain.

  • Gaya komunikasi pasif-agresif

Gaya komunikasi pasif-agresif tidak mudah untuk dipahami. Hal ini dikarenakan orang dengan gaya komunikasi pasif-agresif biasanya akan tampak pasif di permukaan, tetapi sangat aktif di dalam hati.

Komunikator pasif-agresif kebanyakan akan bergumam pada diri sendiri daripada menghadapi masalah atau seseorang.

  • Gaya komunikasi asertif

Orang dengan gaya komunikasi asertif termasuk rekan kerja yang dapat diajak untuk bekerja sama dengan baik.

Berkomunikasi bersama pengguna gaya komunikasi ini cenderung terasa lebih mudah.

Hal ini dikarenakan orang dengan gaya komunikasi asertif dapat mengekspresikan ide dan perasaan mereka dengan baik, tanpa mengesampingkan kepentingan orang lain.

Baca juga: Gaya Komunikasi Pasif: Pengertian, Ciri-ciri, dan Dampak

Sampaikan pesan dengan jelas

Hal ini dapat membuat pesan yang disampaikan mudah untuk diterima oleh rekan kerja kita.

Jika kita merasa tergesa-gesa atau merasa kurang mampu untuk berkomunikasi dengan baik, maka kita dapat mencoba untuk menenangkan diri terlebih dahulu.

Menenangkan diri dapat dilakukan pada saat mendengarkan perkataan lawan bicara.

Gunakan bahasa tubuh atau nonverbal

Komunikasi nonverbal bersifat krusial dalam membentuk komunikasi yang efektif.

Komunikasi nonverbal adalah suatu bentuk berkomunikasi dengan menggunakan ekspresi dan bahasa tubuh, tanpa menggunakan kata-kata.

Penambahan bahasa tubuh dalam berkomunikasi akan memperkuat penyampaian pesan.

Empati

Empati adalah kemampuan membayangkan diri berada di posisi yang dialami oleh orang lain sehingga dapat memahami apa yang dirasakan orang tersebut.

Dalam penerapannya, empati bisa dilakukan dengan mendengarkan terlebih dahulu atau menanyakan kabar orang lain.

Tunjukan sikap ramah dan sopan

Penting bagi kita untuk menunjukkan ekspresi yang sopan dan ramah, khususnya ketika berbicara dengan atasan.

Hal ini bertujuan agar komunikasi dapat dilakukan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kesalahpahaman.

Baca juga: 8 Langkah Meningkatkan Kinerja Tim Kerja

Jangan takut bertanya

Jangan takut untuk bertanya apabila kurang mengerti akan sesuatu!

Mengajukan pertanyaan tidak sebatas menunjukkan kita sudah mendengarkan, namun menegaskan bahwa kita sedang berupaya untuk memahami.

Dengan begitu, kita akan terbantu untuk lebih mengerti dan memahami pesan yang disampaikan orang lain.

Berhati-hati dalam membahas topik sensitif

Upayakan agar topik pembicaraan di tempat kerja tetap netral.

Menahan diri dari membahas topik sensitif atau politik dapat mencegah kita dalam menyinggung orang lain.

Namun, adakalanya membahas peristiwa terkini merupakan ide yang bagus, dengan tujuan mendekatkan diri dengan rekan kerja.

 

Referensi:

  • Martini, E. (2023). Etika dan Komunikasi di Dunia Kerja (Etikomduker). Deepublish.
  • Findiani. (2020). Berpikir Cepat, Berkata Hemat, Bertindak Cepat. Anak Hebat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com