Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Komunikasi Pasif: Pengertian, Ciri-ciri, dan Dampak

Kompas.com - 14/11/2023, 03:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komunikasi pasif adalah lawan dari komunikasi agresif di mana orang tersebut cenderung mengalah dan tidak mampu mempertahankan kepentingannya sendiri.

Bahkan, haknya cenderung dilanggar. Akan tetapi, ia membiarkannya.

Ia mempunyai kecenderungan menolak secara pasif, misalnya dengan menggerutu di belakang.

Mari mengenal lebih lanjut tentang gaya komunikasi pasif.

Pengertian gaya komunikasi pasif

Gaya komunikasi pasif adalah gaya komunikasi yang menghindari cara mengungkapkan pendapat atau perasaan secara terbuka mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan hak-hak pribadinya.

Gaya komunikasi ini juga tidak terlalu suka mengungkapkan cara-cara untuk memenuhi kebutuhannya.

Oleh karena itu, penganut gaya komunikasi pasif menghindari konfrontasi terbuka dengan pihak lain.

Biasanya, gaya komunikasi pasif lahir dari pribadi yang merasa rendah diri. Karena hal tersebut, ia cenderung mengatakan “Saya tidak layak mengurusnya.

Baca juga: Mengenal 5 Gaya Komunikasi Dasar

Orang dengan gaya komunikasi pasif tidak secara terang-terangan memberikan respons untuk situasi yang membuatnya jengkel.

Umumnya, di ambang batas tertentu, ia dapat bersikap toleransi tinggi terhadap perilaku yang tak bisa ia terima. Ia juga sangat rentan terhadap kejadian atau informasi yang dapat memicu kejadian lain.

Meskipun setelahnya ia akan cepat merasa malu, merasa bersalah, dan bingung kemudian kembali menjadi pasif.

Penganut gaya komunikasi pasif juga selalu menghindari konfrontasi, yang juga terhambat karena sifat pemalu yang membuatnya suka berbicara lembut atau meminta maaf untuk hal-hal yang berada di luar kendalinya.

Terdapat banyak orang dengan gaya komunikasi pasif yang sulit membuat kontak mata, terutama saat situasi komunikasi sedang kurang baik. Di samping itu, ia juga merupakan pendengar yang baik dan sering suka menyenangkan orang lain.

Seorang pemimpin dengan gaya komunikasi pasif sering mengalami kesulitan saat dipercayakan menjadi pengendali tim kerja.

Ciri-ciri komunikasi pasif

Ciri-ciri komunikasi pasif, sebagai berikut:

  • Mengikuti tuntutan dan kemauan orang lain, ingin menghindari konflik
  • Jarang mengungkapkan perasaan, keinginan, atau kebutuhan
  • Cenderung ingin menghindari interaksi karena merasa tidak bisa mempertahankan percakapan.
  • Tak mampu mempertahankan hak dan pribadinya
  • Selalu mengedepankan orang lain hingga seringkali merugikan diri sendiri
  • Memendam kemarahan, kekecewaan, dan rasa frustasi
  • Minta maaf berlebihan
  • Tidak mengetahui apa yang diinginkan
  • Tidak mampu mengambil keputusan
  • Selalu mencari-cari alasan atas tindakan
  • Cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah
  • Masih belajar untuk dapat membaca pesan secara lisan dan juga masih memerlukan waktu untuk memproses pertanyaan.
  • Sering mengalami stres. Meskipun mungkin tidak terlihat oleh orang lain.
  • Cenderung diam atau hanya memberikan sedikit kontribusi ketika terlibat dalam sebuah diskusi.

Baca juga: Ciri-ciri Komunikasi Efektif

Selain itu, orang dengan gaya komunikasi pasif akan percaya atau mengatakan hal-hal berikut:

  • Saya lemah sehingga tidak mampu mengurus diri saya sendiri.
  • Saya bisa diinjak oleh setiap orang.
  • Saya tidak mampu membela hak-hak saya.
  • Saya tidak mengetahui hak-hak saya.
  • Semua orang tidak pernah mempertimbangkan perasaan saya.

Dampak komunikasi pasif

Dampak dari pola komunikasi pasif terhadap individu, antara lain:

  • Merasa cemas karena memandang kehidupan sebagai sesuatu yang berada di luar kendalinya.
  • Merasa tertekan dan merasa dirinya selalu terjebak dalam kesulitan sehingga tidak mempunyai harapan.
  • Membenci apa dan siapa saja karena kebutuhan-kebutuhannya tidak terpenuhi.
  • Merasa tidak dewasa dan tidak berpengalaman karena isu-isu yang ia hadapi tidak dapat diselesaikan.
  • Bingung karena ia mengabaikan perasaannya sendiri.

Baca juga: 5 Hal yang ditimbulkan dari Komunikasi Efektif

 

Referensi:

  • Liliweri, A. (2017). Komunikasi AntarPersonal. Prenada Media.
  • Bar, A. dkk. (2023). Bunga Rampai Komunikasi Keperawatan. Media Pustaka Indo.
  • Adams, S. (2019). The Secret of Smart Speaking. Anak Hebat Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com