Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Negatif Teknologi 

Kompas.com - 20/06/2023, 05:30 WIB
Anggita Sukmawati,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Kemajuan teknologi komunikasi memang bisa dirasakan dalam pergaulan hidup manusia sehari-hari, disamping punya dampak positif teknologi komunikasi bisa mempunyai dampak negatif. 

Menurut ahli E.B. Parker dampak negatif teknologi, antara lain:

  • Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyediaan, dan pemanfaatan informasi 

Pengaruh teknologi kamu munikasi tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan kita sehari-hari.

Teknologi komunikasi itu sudah jelas akan mempengaruhi struktur dasar dan proses pengambilan keputusan dalam masyarakat.

Akibatnya, akan ikut menentukan siapa yang dapat berkomunikasi dengan siapa dan siapa yang dapat memperoleh suatu informasi tentang apa.

Karena teknologi itu menentukan siapa yang diajak berkomunikasi dan informasi tentang apa yang dikirimkan, maka tidak semua orang menguasainya.

Bukan berarti orang orang yang tidak menguasainya itu tidak dapat memanfaatkannya, tetapi bisa karena kelangkaan ketersediaan teknologi, tidak adanya perangkat yang memadai, malas belajar teknologi baru.

Dengan demikian perkembangan tersebut memungkinkan timbulnya monopoli dalam pengelolaan, dan penyediaan, serta pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.

  • Tidak meratanya distribusi informasi 

Monopoli informasi sebagaimana dikemukakan di bagian atas akan menyebabkan tidak meratanya distribusi informasi.

Sebagai contoh, penguasaan teknologi oleh pemerintahan swasta menyebabkan orientasi informasinya lebih banyak pada keuntungan bisnis.

Modal ditanamkan pengusaha dan bagaimana segera mendapatkan untung.

Jika hal ini terjadi, maka para pengusaha itu hanya melayani mereka Iah yang secara finansial memadai dalam memanfaatkan teknologi.

Sementara itu, teknologi membutuhkan biaya dan hanya mereka yang mampu membeli teknologi lah yang bisa memanfaatkannya.

Baca juga: Pengertian IPTEK, Dampak, dan Perannya bagi Ekonomi 

  • Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif 

Erat kaitannya dengan soal pertimbangan komersial yang dikemukakan sebelumnya, akan terjadi pula kecenderungan hanya untuk menyediakan, memproduksi, dan mendistribusikan isi informasi yang secara komersial akan laris.

  • Bentuk utama informasi ini adalah hiburan dan iklan.

Padahal bila pasar informasi hanya di penuhi denga hiburan, maka dengan sendirinya kehidupan masyarakat akan penuh pesan semacam itu.

Sedangkan informasi yang bersifat edukatif akan kalah saing karena potensinya untuk mendatangkan keuntungan komersial lebih kecil.

Lantas diabaikan atau hanya di sisikan sebagai pemoles. Akhirnya pesan yang diterima masyarakat kurang bersifat edukatif. 

Hal ini terjadi dengan proses yang timbul karena: 

    1. Kompetisi ketat dalam memperebutkan perhatian khalayak. 
    2. Tidak ada mekanisme pengendalian nya efektif untuk mencegahnya. 

Hal demikian terjadi, bila lembaga informasi hanya berorientasi pada tujuan pragmatis.

Karenanya, apapun akan dilakukan untuk mencapai tujuan, apakah informasinya berguna bagi khalayak atau tidak.

Hal ini tidak pernah dipertimbangkan dan hanya menuruti selera pasar serta pesanan yang mampu membeli saluran informasi tersebut.

Jika saluran informasi dikuasai pemilik modal atau mereka yang punya kemampuan finansial tak terbatas, hasilnya adalah polusi informasi.

Polusi informasi juga terjadi jika ada mekanisme yang mengatur proses penyebaran informasi. 

Baca juga: Contoh Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan IPTEK

  • Terjadinya invasi terhadap privacy 

Masalah privacy memang menjadi masalah yang serius, karena hal ini sangatlah penting.

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi yang sangat pesat di berbagai perusahaan pengumpulan, pelayanan, dan pendistribusian segala jenis data termasuk yang bersifat pribadi.

Dalam aktivitas perusahaan, informasi tersebut kemudian terkumpul berbagai macam data mengenai segala aspek kehidupan anggota masyarakat.

Data yang dimaksud bisa saja diperdagangkan tanpa sepengetahuan, apalagi persetujuan yang bersangkutan.

Foto individu bisa jadi disebarkan ke publik tanpa izin pemiliknya.

Keadaan seperti itu dikhawatirkan akan membuka peluang bagi terjadinya intervensi dalam kehidupan pribadi seseorang, yang menyebabkan tidak lagi diamnya privasi. 

 

Referensi:

  • Nurudin. 2018. Perkembangan Teknologi Komunikasi. Depok: Rajawali Press.
  • Maryono, Patmi Istianta. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com