Rumusan Persamaan Dasar Akuntansi yang Benar

KOMPAS.com - Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang menggambarkan hubungan beberapa elemen dalam laporan keuangan.

Elemen yang dimaksud itu terdiri atas aset (assets) , kewajiban (liabilities) , ekuitas (equity) , pendapatan (revenue), serta beban (expense).

Dikutip dari buku Dasar-dasar Akuntansi (2022) oleh Malinda Sari Sembiring dkk, pengakuan transaksi jauh lebih mudah dilakukan jika akuntan memahami persamaan akuntansi.

Oleh sebab itu, semua pihak yang berkecimpung di dalam akuntansi, wajib hukumnya memahami rumus persamaan dasar akuntansi yang benar.

Rumus persamaan akuntansi

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Rumus persamaan dasar akuntansi

Baca juga: Mengapa Persamaan Dasar Akuntansi Menggunakan Prinsip Keseimbangan?

Menurut Yani Suryani, dkk dalam buku Panduan Penyusunan Laporan Keuangan UMKM (2020), rumusan persamaan dasar akuntansi yang benar adalah:

Harta = Utang + Modal

atau

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Perlu dipahami bahwa rumusan di atas sifatnya baku atau mutlak. Sebab kewajiban atau liabilitas harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum ekuitas.

Persamaan akuntansi itu mengandung makna bahwa kreditur memiliki hak pertama atas kekayaannya. Baru setelah itu, sisa aset yang ada merupakan milik pemegang saham.

Dalam buku Pengantar Akuntansi 1: Perusahaan Dagang dan Jasa (2022) karya Blasius Erik Sibarani dkk, berikut beberapa bentuk persamaan akuntansi lainnya:

Aktiva = Passiva

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Aset = Utang + Modal + Pendapatan - Beban 

Baca juga: Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Unsur, Tujuan, Fungsi, Rumus

Sebenarnya, persamaan akuntansi ini masih tetap bersumber pada rumus Harta = Utang + Modal. Sebab, rumus tersebut merupakan aturan yang baku atau sahih.

Adapun yang dimaksud harta adalah segala kekayaan yang tidak berwujud. Istilah lain dari harta ialah aktiva.

Sementara kewajiban semua sumber daya yang berasal dari pihak lain atau bukan dari kekayaan pemilik. Kata lainnya ialah utang.

Modal adalah hak milik perusahaan yang didapat dari selisih aktiva dan kewajiban yang dimiliki perusahaan.