5 Jenis Importir dalam Industri Perdagangan

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

KOMPAS.com - Impor dilakukan ketika suatu negara tidak mampu memproduksi sendiri komoditas barang atau.

Dalam beberapa kasus, impor dilakukan ketika stok yang dihasilkan dalam negeri, dikhawatirkan kurang atau tidak mencukupi kebutuhan penduduk.

Contohnya kasus impor beras yang dilakukan Indonesia. Meski mampu menghasilkan beras, Indonesia tetap mengimpor beras demi menjaga stok serta stabilitas harga.

Setidaknya ada lima jenis importir dalam industri perdagangan, yakni:

• Impor umum
• Impor terbatas
• Sole agent importer
• Import merchant
• Approved traders.

Simak penjelasannya di bawah ini!

Importir umum

Adalah perusahaan yang khusus bergerak di bidang impor (mendatangkan barang dari luar negeri). Contohnya perusahaan perseroan niaga.

Baca juga: Ekspor dan Impor: Pengertian, Tujuan, dan Contoh Komoditasnya

Importir terbatas

Biasa disebut IT. Adalah perusahaan maupun badan hukum yang telah mendapat izin dari pihak berwenang untuk mengimpor barang tertentu.

Barang dagangan yang didatangkan oleh perusahaan importir terbatas, telah diatur izin serta perdagangannya di Indonesia oleh Menteri Perdagangan.

Peraturan dan izin tersebut, termasuk aturan tentang barang apa saja yang boleh diimpor, sekaligus cara pengendalian proses perdagangan dalam negeri.

Dengan adanya impor terbatas, perusahaan mampu bersaing secara sehat. Dengan begitu, tidakada pihak yang merasa dirugikan karena aktivitas impor tersebut.

Adapun perusahaan yang diizinkan untuk melakukan impor terbatas adalah perusahaan yang memiliki izin dengan lisensi berbentuk API T Angka Pengenal Importir Terbatas.

Lisensi tersebut diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM.

Baca juga: Manfaat Kegiatan Ekspor dan Impor

Sole agent importer

Jenis importir yang ketiga adalah sole agent importir. Adalah perusahaan asing yang ingin melakukan perdagangan di Indonesia.

Sole agent importir menunjukan adanya perwakilan di Indonesia, dan perwakilan tersebut bertugas sebagai agen khusus untuk mengimpor barang.