Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Perkembangan Seni Tari dari Masa ke Masa

Kompas.com - 11/10/2022, 14:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Pada masa itu, perkembangan tari mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi salah satu bagian terpenting dalam pelaksanaan upacara keagamaan.

Banyak jenis tari yang disajikan pada zaman ini, karena seni ini mendapat perhatian besar dari para raja atau bangsawan.

Baca juga: Ciri-ciri Tari sebagai Upacara

Jenis tarian itu banyak digunakan dalam upacara adat maupun acara keagamaan. Pertumbuhan seni tari pada zaman Indonesia Hindu bersumber dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang menggambarkan kebudayaan India.

Sehingga bentuk gerak disusun selaras dengan kebutuhan upacara yang dilandasi atas kepercayaan bahwa seni tari berasal dari para dewa. Perkembangannya pun dikelompokkan menjadi dua yaitu seni tari kerajaan dan seni tari rakyat.

Zaman Indonesia-Islam

Pada zaman ini, tari digunakan sebagai sarana penyebaran agama Islam. Seni tari yang dipakai tidak jauh berbeda dengan seni tari pada zaman Indonesia-Hindu.

Dalam perkembangannya, jenis tarian ini tetap dipelihara dan dikembangkan sebagai sarana penyebaran ajaran. Namun, ada beberapa yang diubah karena tidak sesuai dengan nilai Islam.

Beberapa fungsi seni tari disesuaikan untuk mengikuti perubahan peradaban masyarakat yang sudah menganut ajaran Islam.

Penyebar agama Islam, seperti Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang telah banyak berperan dalam perkembangan seni budaya pada zaman ini.

Baca juga: 4 Unsur Utama dalam Tari

Zaman pergolakan atau penjajahan

Pada zaman penjajah, seni tari banyak mengalami kemunduran. Karena penjajahan banyak membawa penderitaan bagi rakyat, sehingga seni tari diabaikan dan bukan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.

Hanya di lingkungan tertentu saja, seni ini masih terpelihara dengan baik, seperti di istana atau keraton.

Ditujukan untuk kepentingan istana atau kerajaan, seperti menyambut tamu, untuk upacara pernikahan, penobatan putra-putri, serta jumenengan raja.

Berbeda dengan seni tari di kalangan masyarakat pedesaan, seni tari hanya sesekali muncul sebagai tontonan untuk melepas lelah setelah bercocok tanam.

Akibat penjajahan yang makin menyengsarakan, hal ini memicu rakyat untuk menciptakan jenis tarian untuk membangkitkan semangat.

Contohnya tari prajurit, tari pejuang, tari prawiroguno, dan tari bondoyudo.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com