Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak. Diperkirakan ada lebih dari 1.340 suku bangsa di Tanah Air.
Suku bangsa tersebut tersebar secara merata di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu contohnya, suku Anak dalam di Pulau Sumatera.
Suku Anak Dalam merupakan suku asli sekaligus minoritas di Pulau Sumatera, tepatnya Jambi dan Sumatera Selatan.
Beberapa sebutan untuk suku ini, antara lain Suku Kubu, Orang Rimba, atau Orang Ulu. Mereka mayoritas hidup di Jambi, dengan populasi sekitar 200 ribu orang.
Suku anak dalam sering disebut suku kubu. Karena mereka sering menyebut dirinya sebagai orang rimba yang tinggal dalam hutan Taman Nasional Bukit 12 dan Taman Nasional Bukit 30 di Kabupaten Bungo, Tebo, Sarolangun dan Batanghari.
Menurut tradisi lisan tersebut, nenek moyang suku ini berasal dari Maalau Sesat. Mereka melakukan pelarian ke hutan rimba di Air Hitam, Taman Nasional Bukit 12.
Orang Maalau Sesat yang lari tersebut kemudian disebut Moyang Segayo.
Baca juga: Mengenal Kebudayaan Suku Aborigin
Meski begitu, ada juga yang berpendapat bahwa orang Anak Dalam berasal dari Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi.
Pendapat ini diperkuat dengan kesamaan bahasa dan tradisi antara Suku Anak Dalam dengan Minangkabau. Contohnya sistem kekerabatan matrilineal yang ternyata juga digunakan oleh suku ini.
Berikut beberapa kebudayaan yang dimiliki suku anak dalam:
Dikutip dari jurnal Pengungkapan Budaya Suku Anak Dalam melalui Kosakata Bahasa Baku (2014) karya Emitati, aktivitas sosial dan budaya suku anak dalam dipengaruhi kepercayaan juga lingkungan tempat tinggalnya.
Misal, masyarakat yang memiliki kepercayaan animisme, akan melakukan aktivitas sosial dan budaya sesuai kepercayaannya tersebut.
Karena masyarakatnya banyak yang menganut dinamisme dan animisme, mereka menyesuaikan kehidupan, struktur sosial, hukum adat, serta mitosnya sesuai kepercayaan yang dianut.